ArticlePDF AvailableAbstractObjective - to know the description of entrepreneurial skills to business design / methodology / approach - this study was conducted over a period of less than one year, the research design used was cross sectional method. This research uses verifikatif approach with explanatory survey method. A total of 34 respondents as samples using saturated samples. Questionnaire research is used as a research instrument to collect data from respondents and data analysis techniques used are simple linear - Entrepreneurial skills have a significant effect on business - differences are found in independent variables, research objects and methods, population and sample research, research periods, measurement tools and research results, as well as sources of foreign theories and journals and books. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 111 KETERAMPILAN WIRAUSAHA UNTUK KEBERHASILAN USAHA Sunan Purwa Aji Universitas Pendidikan Indonesia Hari Mulyadi Universitas Pendidikan Indonesia harimulyadi Bambang Widjajanta Universitas Pendidikan Indonesia bambangwidjajanta ABSTRAK Tujuan - untuk mengetahui gambaran keterampilan wirausaha terhadap keberhasilan usaha. Desain/metodologi/pendekatan - penelitian ini dilakukan pada rentang waktu kurang dari satu tahun, maka desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional method. Penelitian ini menggunakan pendekatan verifikatif dengan metode explanatory survei. Sebanyak 34 responden sebagai sampel menggunakan sampel jenuh. Angket penelitian digunakan sebagai instrument penelitian untuk mengumpulkan data dari responden serta teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Temuan – keterampilan wirausaha berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha. Orisinalitas - perbedaan ditemukan dalam variabel independen, objek dan metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, periode penelitian, alat ukur dan hasil penelitian, serta sumber teori dan jurnal asing dan buku. Kata kunci Keterampilan Wirausaha, Keberhasilan Usaha Tipe artikel Penelitian ABSTRACT Objective - to know the description of entrepreneurial skills to business success. The design / methodology / approach - this study was conducted over a period of less than one year, the research design used was cross sectional method. This research uses verifikatif approach with explanatory survey method. A total of 34 respondents as samples using saturated samples. Questionnaire research is used as a research instrument to collect data from respondents and data analysis techniques used are simple linear regression. Findings - Entrepreneurial skills have a significant effect on business success. Originality - differences are found in independent variables, research objects and methods, population and sample research, research periods, measurement tools and research results, as well as sources of foreign theories and journals and books. Keywords Luxury Brand Perception, Purchase Intention Type of article Research Keywords Entrepreneurial Skills, Business Success Type of article Research PENDAHULUAN Kewirausahaan sebagai suatu kegiatan penting untuk perusahaan, telah diuji menunjukan adanya hubungan positif antara kewirausahaan dan keberhasilan usaha Zulkifli & Rosli, 2013. Tujuan utama dari jalannya bisnis untuk membuat keuntungan, meraih kesuksesan, dan memastikan keberadaannya secara terus menerus. Bisnis yang sukses merupakan salah satu hasil atas aset yang digunakan untuk terus berjalan dengan baik Muhammad Shukri Bakar, 2011. Tingkat kegagalan usaha kecil masih tinggi di seluruh dunia. Karena kewiraswastaan mengarah pada pertumbuhan ekonomi, kita membutuhkan lebih banyak pengusaha sukses untuk menumbuhkan ekonomi dan meminimalisir Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 112 kegagalan usaha Shabir Hyder Robert Lussier, 2016. Keberhasilan usaha yang terjadi di negara Thailand mengalami banyak ketidakpastian yang berujung pada kegagalan, terutama pada usaha kecil dan menengah Chittithaworn, 2011. Di Malaysia UKM mengalami tingkat kegagalan yang tinggi selama lima tahun terakhir Chong, 2012. Di Australia, tingkat kegagalan UKM dilaporkan 23% sementara di Malaysia tingkat kegagalannya sangat tinggi yaitu 60 persen Ahmad, 2009. Penelitian mengenai keberhasilan usaha, telah banyak dilakukan pada industri usaha kecil dan menengah Mandah Chidinma. W. A., 2012, dan juga pada bisnis yang baru dimulai David Smallbone, 2015. Penelitian tentang keberhasilan usaha itu masih penting untuk diteliti karena mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara Shabir Hyder Robert Lussier, 2016. Penelitian tentang keberhasilan usaha pada industri makanan dan minuman juga diteliti oleh Yonk et al 2017. Keberhasilan usaha menjadi bahan perhatian para peneliti seperti yang dilakukan oleh Ahmad Ali Masykuri dan Yoyok Soesatyo 2013 bahwa pengangguran di indonesia masih sangat tinggi hal itu dikarenakan kebehasilan usaha di Indonesia masih kurang terutama pada Usaha Mikro Kecil, dan Menengah UMKM baik itu pengetahuan, modal, dan lain-lain seputar bisnis masih kurang. Keberhasilan usaha biasanya terkait dengan kemampuan pengusaha untuk menciptakan dan mendistribusikan kekayaan, tetapi juga pada diferensiasinya, yang biasanya terkait dengan inovasi Vala, 2017. Penentu utama keberhasilan usaha terletak pada ada atau tidaknya manajemen strategis yang berkaitan dengan pengaturan tujuan organisasi jangka panjang dan pengembangan yang akan mempertahankan UMKM dalam memenuhi tujuan yang ditetapkan Aremu, & Olodo, 2015. Jaringan sosial penciptaan usaha dan pertumbuhan menentukan keberhasilan usaha, dan bahwa jaringan ini bergantung pada kepercayaan antara pengusaha Batsaikhan, 2016, selain itu kemudahan informasi, sangat penting untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan Hunjra, 2011 Dengan kata lain, keberhasilan usaha sangat penting dalam kelangsungan usaha yang telah dijalankan dan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Penduduk benua Asia memiliki jumlah populasi sekitar 4,4 milyar jiwa, dengan jumlah penduduk sebanyak itu benua Asia menjadi pangsa pasar yang potensial untuk berbagai industri. Namun penduduk Asia kurang meminati industri seni rupa terutama pada seni lukis, hal ini disebabkan karena kurangnya keinginan konsumen untuk membeli atau mengoleksi lukisan Senin, 25 Desember 2017 jam 1321. Sebagaimana penelitian yang diakukan oleh Jamil, Anwar, & Kholiq 2011 bahwa kesenian yang ada sekarang dapat dianggap tidak sesuai dengan obyek dan tujuan dari pembangunan yang sedang dijalankan, sehingga peran pemerintah untuk membesarkan dan melestarikan kesenian pun kurang direalisasikan. Masih minimnya apresiasi masyarakat terhadap pagelaran seni tari, teater, maupun lukis akibat kurangnya pemahaman akan esensi seni itu sendiri Retro H, diakses pada 27 februari 2018 pukul 1932 .Pertumbuhan yang dialami oleh industri lukisan industri lainnya mengalami penurunan yang signifikan tiap tahunnya 2013-2015. Penurunan yang dialami pada industri lainnya sebesar 13,59%. Untuk lebih jelasnya pertumbuhan tiap industri dapat dilihat di tabel berikut. Sumber Laporan Kementrian Perindustrian Republik Indonesia Tahun 2015 Tidak semua komoditas subsektor-subsektor ekraf ada dalam seri data ekspor Indonesia. Selama periode 2010–2016 hanya ada tujuh subsektor ekraf yang komoditasnya diekspor ke luar negeri yaitu film animasi dan video, kriya, kuliner, musik, fashion, penerbitan, dan seni rupa. Berikut adalah data mengenai ekspor ekonomi kreatif menurut subsektor dari tahun 2010-2016 Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 113 Sumber BEKRAF Ekspor ekonomi kreatif 2010-2016 Dokumen PEB dan Non-PEB, diolah Tabel diatas menunjukkan bahwa dibandingkan dengan industri lainnya seperti kriya, kuliner,fashion dan penerbitan terjadinya penurunan yang dialami subsektor seni rupa sangat lah signifikan dari tahun 2012-2016 dengan total nilai ekspor dari US$ menjadi US$ hanya dalamkurun waktu empat tahun berturut-turut. Penelitian yang dilakukan oleh Ina Primiana, dkk 2009 menyatakan bahwa keberhasilan usaha yang terjadi pada UMKM di jawa barat dikarenakan banyaknya hambatan yang terjadi. UMKM masih dihadapi oleh keterbatasan untuk menembus perijinan, permasalahan SDM, pasar, akses permodalan, inovasi, kualitas produk dan minimnya pertimbangan faktor lingkungan dan sosial untuk memasuki pasar ekspor. Dan cara menanggulanginya adalah dengan cara membuat banyak wirausaha di Indonesia untuk menciptakan banyak lapangan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran. Sedangkan menurut Hari Mulyadi, 2010 Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja karyawannya Menurut Henry Faizal Noor 2008 mengemukakan bahwa keberhasilan usaha terdiri dari 5 indikator yaitu 1. Laba, 2. Produktifitas dan efisiensi, 3. Daya saing, 4. Kompetensi dan etika usaha, dan 5. Terbangunnya citra yang baik. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil temuan mengenai 1 memperoleh temuan gambaran keterampilan wirausaha, 2 memperoleh temuan gambaran keberhasilan usaha, KAJIAN PUSTAKA Kewirausahaan merupakan orang-orang yang mempunyai insting semangat, jiwa, nalar, intuisi, dan kompetensi, untuk berbisnis, risk taker pengambilan resiko, berani investasi, berani rugi dalam memperoleh keuntungan gambling dan berani melakukan perubahan dengan cepat dan besar bila memang dibutuhkan untuk menciptakan kemajuan setiap saat. Z. Heflin Frinces, 2011. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar ,kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda create new and different melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang Suryana, 2003. Menurut Guido Corbetta 200418 kewirausahaan adalah tentang mengantisipasi pasar dengan tepat. Jika pengusaha berhasil dalam mengantisipasi pasar, dia akan dapat menghasilkan produk lebih murah dari pada pesaing dan mendapatkan keuntungan dengan menjadi berguna dan bermanfaat bagi pelanggan, maka semakin banyak keuntungan yang akan didapat. Kewirausahaan terutama ditandai oleh ketidakpastian, situasi yang tidak terkendali dan tidak dapat dinilai dalam hal probabilitas. Keuntungan yang diperoleh pengusaha adalah imbalan atas pengambilan risikonya dalam kondisi ketidakpastian. Kewirausahaan adalah kekuatan untuk berinovasi, kohesif, dan berimbang yang dampaknya ekonomi pasar dapat terus berjalan. Keuntungan diperoleh para pengusaha tetapi hal ini tidak dapat dikaitkan dengan nilai sumber daya apapun, namun merupakan imbalan kewaspadaan, karena membuat dugaan yang benar. Kewirausahaan juga memiliki beberapa bagian dimana salahsatunya terdapat karakteristik wirausaha yang terdiri dari karakteristik umum, karakteristik wirausaha sukses, dan karakteristik wirausaha gagal. Beberapa hasil studi telah menunjukkan beberapa sebab bagaimana atau mengapa seorang wirausaha sukses yaitu 1. Kerja keras, 2. Permintaan pasar, 3. Keterampilan wirausaha, 4. Keberuntungan, 5. Keberanian dalam mengambil resiko, 6. Tingginya kebutuhan otonomi, 7. Mandiri, 8. Percaya diri, 9. Tidak mudah menyerah, dan 10. Berambisi. Z. Heflin Frinces, 2011. Nkansah 20111 mengemukakan beberapa teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan untuk menjelaskan bidang kewirausahaan. Teori-teori ini berakar pada ekonomi, psikologi, sosiologi, antropologi, dan manajemen. 1. Economic Entrepreneurship Theories Teori kewirausahaan ekonomi memiliki akar yang dalam pada teori ekonomi klasik dan neoklasik, dan proses pasar Austria AMP. Teori-teori ini mengeksplorasi faktor ekonomi yang meningkatkan perilaku kewirausahaan. a. Teori Klasik Classical Theory Teori klasik memuji kebijakan perdagangan bebas, spesialisasi, dan persaingan Ricardo, 1817 dan Smith, 1776. Teori ini adalah hasil revolusi industri Inggris yang berlangsung pada pertengahan 1700 dan berlangsung sampai tahun 1830. Gerakan klasik tersebut menggambarkan peran pengarah pengusaha dalam konteks produksi dan distribusi Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 114 barang di pasar yang kompetitif Say, 1803. Ahli teori klasik mengartikulasikan tiga mode produksi yaitu tanah, modal, dan tenaga kerja. b. Teori Neoklasik Neo-classical Theory Model neo-klasik muncul dari kritik model klasik dan menunjukkan bahwa fenomena ekonomi dapat diturunkan ke contoh pertukaran murni, mencerminkan rasio optimal, dan terjadi dalam sistem ekonomi yang pada dasarnya ditutup. Sistem ekonomi terdiri dari peserta pertukaran, pertukaran kejadian, dan dampak hasil pertukaran pelaku pasar lainnya. Pentingnya pertukaran ditambah dengan utilitas marjinal yang semakin sedikit menciptakan dorongan bagi kewiraswastaan dalam gerakan neoklasik Murphy, Liao, J & Welsch, 2006. Beberapa kritik diajukan terhadap dugaan neo-klasik. Pertama adalah bahwa permintaan agregat mengabaikan keunikan aktivitas kewirausahaan pada tingkat individu. Kedua, baik nilai tukar maupun nilai tukar mencerminkan nilai inovasi di masa depan. Ketiga, alokasi sumber daya rasional tidak menangkap kompleksitas sistem berbasis pasar. Poin keempat yang diangkat adalah bahwa, kinerja berbasis efisiensi tidak memasukkan inovasi dan keluaran yang tidak seragam. Cara / ujung yang diketahui dan pengetahuan sempurna atau semi-sempurna tidak menggambarkan ketidakpastian. Selain itu, persaingan sempurna tidak memungkinkan inovasi dan aktivitas kewirausahaan. Poin kelima adalah bahwa, tidak mungkin untuk melacak semua input dan output dalam sistem pasar. Akhirnya, aktivitas kewirausahaan dapat merusak tata tertib pada sistem ekonomi. c. Austrian Market Process AMP Pertanyaan yang tidak terjawab dari gerakan neo-klasik ini menghasilkan sebuah gerakan baru yang kemudian dikenal sebagai the Austrian Market Process AMP. AMP, model yang dipengaruhi oleh berkonsentrasi pada tindakan manusia dalam konteks ekonomi pengetahuan. Schumpeter 1934 Menggambarkan kewiraswastaan sebagai pendorong sistem berbasis pasar. Dengan kata lain, fungsi penting suatu perusahaan adalah menciptakan sesuatu yang baru yang menghasilkan proses yang berperan sebagai dorongan bagi gerak ekonomi pasar. Menurut Murphy, Liao, J & Welsch 2006 berpendapat bahwa gerakan tersebut menawarkan logika realitas dinamis. Dalam menjelaskan hal ini, mereka menunjukkan fakta bahwa pengetahuan dikomunikasikan ke seluruh sistem pasar misalnya melalui informasi harga, inovasi terjadi, pengusaha memenuhi kebutuhan pasar, dan perubahan tingkat sistem terjadi. Jika seorang wirausahawan tahu cara membuat barang atau jasa baru, atau mengetahui cara yang lebih baik untuk melakukannya, manfaat bisa didapat melalui pengetahuan ini. Pengusaha memberdayakan pengetahuan ketika mereka yakin akan memperoleh beberapa keuntungan yang ditentukan secara individu. Kerangka neoklasik sebelumnya tidak menjelaskan kegiatan tersebut; Ini diasumsikan persaingan sempurna, membawa asumsi sistem tertutup, menelusuri data fakta yang dapat diamati, dan menyimpulkan asas observasi berbasis observasi. Sebaliknya, AMP menolak anggapan bahwa keadaan berulang, selalu mengarah pada hasil yang sama dalam sistem ekonomi. Sebaliknya, pengusaha pengusaha diberi insentif untuk menggunakan pengetahuan episodik yaitu, mungkin tidak pernah terlihat sebelumnya dan tidak pernah terlihat lagi, untuk menghasilkan nilai. AMP didasarkan pada tiga konseptualisasi utama Kirzner, 1973. Yang pertama adalah pasar arbitrase di mana peluang muncul bagi pelaku pasar tertentu karena orang lain mengabaikan peluang tertentu atau melakukan aktivitas suboptimal. Yang kedua adalah kewaspadaan terhadap peluang menghasilkan keuntungan, yang ditemukan pengusaha dan keuntungan kewirausahaan. Konseptualisasi ketiga, berikut menurut Say 1803 dan Schumpeter 1934, adalah bahwa kepemilikan berbeda dari kewiraswastaan. Dengan kata lain, kewiraswastaan tidak memerlukan kepemilikan sumber daya, sebuah gagasan yang menambahkan konteks pada ketidakpastian dan risiko. Konseptualisasi ini menunjukkan bahwa setiap kesempatan unik dan oleh karena itu aktivitas sebelumnya tidak dapat digunakan untuk memprediksi hasil secara handal. Model AMP bukan tanpa kritik. Kritik pertama adalah bahwa sistem pasar tidak sepenuhnya kompetitif namun dapat melibatkan kerja sama antagonis. Yang kedua adalah monopoli sumber daya dapat menghambat persaingan dan kewirausahaan. Yang ketiga adalah bahwa kecurangan / penipuan dan pajak / kontrol juga berkontribusi terhadap aktivitas sistem pasar. Yang keempat adalah perusahaan swasta dan negara berbeda tapi keduanya bisa berwirausaha dan kelima, kewiraswastaan bisa terjadi dalam situasi sosial non-pasar tanpa persaingan. Kritik terhadap AMP telah memberi dorongan pada penjelasan terakhir dari psikologi, sosiologi, antropologi, dan manajemen. Model AMP bukan tanpa kritik. Kritik pertama adalah bahwa sistem pasar tidak sepenuhnya kompetitif namun dapat melibatkan kerja sama antagonis. Yang kedua adalah monopoli sumber Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 115 daya dapat menghambat persaingan dan kewirausahaan. Yang ketiga adalah bahwa kecurangan / penipuan dan pajak / kontrol juga berkontribusi terhadap aktivitas sistem pasar. Yang keempat adalah perusahaan swasta dan negara berbeda tapi keduanya bisa berwirausaha dan kelima, kewiraswastaan bisa terjadi dalam situasi sosial non-pasar tanpa persaingan.. Kritik terhadap AMP telah memberi dorongan pada penjelasan terakhir dari psikologi, sosiologi, antropologi, dan manajemen 2. Psychological Entrepreneurship Theories Tingkat analisis dalam teori psikologis adalah individu Landstrom, 1998. Teori-teori ini menekankan karakteristik pribadi yang mendefinisikan kewiraswastaan. Sifat kepribadian yang dibutuhkan untuk pencapaian dan lokus kontrol ditinjau dan bukti empiris disajikan untuk tiga karakteristik baru lainnya yang telah ditemukan terkait dengan kecenderungan kewiraswastaan. Ini adalah pengambilan risiko, inovasi, dan toleransi terhadap ambiguitas. Bagi para teoretikus karakteristik ada kualitas lahir tua atau potensi individu yang secara alami membuatnya menjadi pengusaha. Pertanyaan yang jelas atau logis di benak Anda mungkin adalah "Apa ciri khas / kualitas bawaan?" Jawabannya bukanlah jawaban yang lurus karena kita tidak bisa menunjukkan ciri-ciri tertentu. Namun, model ini memberikan beberapa wawasan tentang sifat atau kualitas bawaan ini dengan mengidentifikasi karakteristik yang terkait dengan wirausahawan. Ciri-ciri memberi kita petunjuk atau pemahaman tentang sifat atau potensi bawaan ini. Sebenarnya, menjelaskan sifat kepribadian berarti membuat kesimpulan dari perilaku. Beberapa karakteristik atau perilaku yang terkait dengan wirausahawan adalah bahwa mereka cenderung lebih didorong oleh kesempatan, menunjukkan tingkat kreativitas dan inovasi yang tinggi, dan menunjukkan tingkat keterampilan manajemen dan pengetahuan bisnis yang tinggi. Mereka juga terbukti optimis, mereka melihat cangkir itu setengah penuh dari setengah kosong, tahan emosi dan memiliki energi mental, mereka adalah pekerja keras, menunjukkan komitmen dan ketekunan yang kuat, berkembang pada keinginan kompetitif untuk berprestasi dan menang, cenderung tidak puas dengan status quo dan keinginan perbaikan, pengusaha juga bersifat transformasional, yaitu pembelajar seumur hidup dan menggunakan kegagalan sebagai alat dan batu loncatan. Mereka juga percaya bahwa mereka secara pribadi dapat membuat perbedaan, adalah orang-orang yang memiliki integritas dan terutama visioner. Model trait masih belum didukung oleh bukti penelitian. Satu-satunya cara untuk menjelaskan atau mengklaim bahwa itu ada adalah melihat melalui lensa karakteristik / perilaku seseorang dan menyimpulkan bahwa seseorang memiliki kualitas bawaan untuk menjadi pengusaha. a. Locus of Control Locus of control adalah aspek penting kepribadian. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Julian Rotter di tahun 1950an. Mengacu pada Locus of Control sebagai persepsi individu tentang penyebab utama peristiwa dalam hidupnya Rotter, 1966. Dengan kata lain, orientasi locus of control adalah kepercayaan tentang apakah hasil tindakan kita bergantung pada apa yang kita lakukan orientasi pengendalian internal atau pada kejadian di luar kendali pribadi kita orientasi kontrol eksternal. Dalam konteks ini, kesuksesan pengusaha berasal dari kemampuannya sendiri dan juga dukungan dari luar. Yang pertama disebut sebagai lokus kontrol internal dan yang terakhir disebut sebagai lokus kontrol eksternal. Sementara individu dengan lokus kontrol internal percaya bahwa mereka dapat mengendalikan kejadian hidup, individu dengan lokus kontrol eksternal percaya bahwa kejadian hidup adalah hasil dari faktor eksternal, seperti kebetulan, keberuntungan atau takdir. b. Need for Achievement theory Sementara model sifatnya berfokus pada kualitas bawaan lahir muda dan lokus kontrol terhadap persepsi individu tentang penghargaan dan hukuman dalam hidupnya. Pengusaha didorong oleh kebutuhan untuk mencapainya dan berprestasi. Meskipun tidak ada bukti penelitian untuk mendukung ciri kepribadian, ada bukti hubungan antara motivasi berprestasi dan kewirausahaan Johnson, 1990. Motivasi berprestasi mungkin merupakan satu-satunya faktor personifikasi yang meyakinkan terkait penciptaan usaha baru. Mengambil risiko dan berinovasi, kebutuhan akan prestasi, dan toleransi terhadap ambiguitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kecenderungan kewirausahaan. Namun, locus of control LOC memiliki pengaruh negatif terhadap kecenderungan wirausaha. Lokakarya pengendalian juga ditemukan sangat berkorelasi dengan variabel seperti pengambilan risiko, kebutuhan akan pencapaian, dan toleransi terhadap ambiguitas. Temuan baru-baru ini tentang pengambilan risiko memperkuat studi empiris sebelumnya yang menunjukkan bahwa keengganan untuk mengambil risiko menurun seiring dengan kenaikan kekayaan, Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 116 yaitu aset bersih dan nilai pendapatan masa depan Szpiro, 1986. 3. Sociological Entrepreneurship Theory Teori sosiologis adalah teori kewiraswastaan ketiga yang utama. Perusahaan sosiologis berfokus pada konteks sosial. Dengan kata lain, dalam teori sosiologis tingkat analisis secara tradisional adalah masyarakat Landstrom, 1998. Menurut Reynolds 1991 telah mengidentifikasi empat konteks sosial yang berkaitan dengan peluang kewirausahaan. Yang pertama adalah jaringan sosial. Di sini, fokusnya adalah membangun hubungan sosial dan ikatan yang mempromosikan kepercayaan dan bukan oportunisme. Dengan kata lain, pengusaha seharusnya tidak mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari orang-orang agar sukses. Sebaliknya kesuksesan datang sebagai hasil dari menjaga kepercayaan dengan orang-orang. Yang kedua ia menyebut konteks tahap kehidupan yang melibatkan analisis situasi kehidupan dan karakteristik individu yang telah memutuskan untuk menjadi pengusaha. Pengalaman orang bisa mempengaruhi pemikiran dan tindakan mereka sehingga mereka ingin melakukan sesuatu yang berarti dengan kehidupan mereka. Konteks ketiga adalah identifikasi etnis. Latar belakang sosiologis seseorang adalah salah satu faktor "dorongan" yang menentukan untuk menjadi pengusaha. Misalnya, latar belakang sosial seseorang menentukan seberapa jauh dia bisa pergi. Kelompok marjinal mungkin melanggar semua rintangan dan berusaha meraih kesuksesan, didorong oleh latar belakang mereka yang kurang beruntung untuk membuat hidup lebih baik. Konteks sosial keempat disebut ekologi populasi. Idenya adalah faktor lingkungan memainkan peran penting dalam kelangsungan usaha. Sistem politik, peraturan pemerintah, pelanggan, karyawan dan persaingan adalah beberapa faktor lingkungan yang mungkin berdampak pada kelangsungan usaha baru atau keberhasilan pengusaha. 4. Anthropological Entrepreneurship Theory Teori utama keempat disebut sebagai teori antropologi. Antropologi adalah studi tentang asal mula, perkembangan, kebiasaan, dan kepercayaan suatu komunitas. Dengan kata lain, budaya masyarakat di masyarakat. Teori antropologi mengatakan bahwa bagi seseorang yang berhasil memulai usaha, konteks sosial dan budaya harus diperiksa atau dipertimbangkan. Disini penekanannya adalah pada model kewirausahaan budaya. Model tersebut mengatakan bahwa usaha baru diciptakan oleh pengaruh budaya seseorang. Praktik budaya mengarah pada sikap kewirausahaan seperti inovasi yang juga berujung pada perilaku penciptaan usaha. Kebangsaan individu mempengaruhi sikap dan perilaku dan budaya mencerminkan kompleksitas etnis, sosial, ekonomi, ekologi, dan politik tertentu pada individu. Dengan demikian, lingkungan budaya dapat menghasilkan perbedaan sikap serta perbedaan perilaku kewirausahaan. 5. Opportunity–Based Entrepreneurship Theory Teori berbasis kesempatan ini dilambangkan dengan nama-nama seperti Peter Drucker dan Howard Stevenson. Pendekatan berbasis kesempatan menyediakan kerangka konseptual luas untuk penelitian kewiraswastaan. Lebih lanjut dia mengatakan, "Ini mendefinisikan pengusaha dan kewiraswastaan, pengusaha selalu mencari perubahan, meresponsnya, dan memanfaatkannya sebagai sebuah peluang". Kesempatan membangun pengusaha memiliki lebih banyak mata untuk kemungkinan yang diciptakan karena perubahan daripada masalah. Hal ini didasarkan pada penelitian untuk mengetahui perbedaan antara manajemen kewirausahaan dan pengelolaan administrasi. Dia menyimpulkan bahwa pusat pengelolaan kewirausahaan adalah "mengejar kesempatan tanpa memperhatikan sumber daya yang saat ini dikendalikan". 6. Resource- Based Entrepreneurship Theories Teori kewiraswastaan berbasis sumber daya berpendapat bahwa akses terhadap sumber daya oleh para pendiri merupakan prediktor penting dari kewirausahaan berbasis peluang dan pertumbuhan usaha baru Alvarez & Barney, 2007. Teori ini menekankan pentingnya sumber daya keuangan, sosial dan manusia Aldrich, 2006. Modal keuangan, sosial dan manusia mewakili tiga kelas teori berdasarkan teori kewiraswastaan berbasis sumber daya. a. Financial Capital/Liquidity Theory Penelitian empiris telah menunjukkan bahwa pendirian perusahaan baru lebih umum terjadi ketika orang memiliki akses terhadap modal finansial. Dengan implikasi teori ini menunjukkan bahwa orang dengan modal finansial lebih mampu memperoleh sumber daya untuk mengeksploitasi peluang kewiraswastaan secara efektif, dan membuat perusahaan untuk melakukannya Clausen, 2006. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa garis penelitian yang terkait dengan teori batasan likuiditas pada umumnya bertujuan untuk menentukan apakah akses pendiri terhadap modal ditentukan oleh jumlah modal yang digunakan untuk memulai usaha baru. Menurutnya, ini tidak Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 117 selalu mengesampingkan kemungkinan memulai sebuah firma tanpa banyak modal. Oleh karena itu, akses pendiri ke modal merupakan prediktor penting pertumbuhan usaha baru namun belum tentu penting untuk pendirian usaha baru Lusardi, 2004 Teori ini berpendapat bahwa pengusaha memiliki sumber daya spesifik individu yang memfasilitasi pengakuan peluang baru dan perakitan sumber daya baru untuk perusahaan yang baru muncul Alvarez & Barney, 2007. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa orang lebih mampu mengenali dan memanfaatkan peluang daripada yang lain karena mereka memiliki akses terhadap informasi dan pengetahuan yang lebih baik. b. Social Capital or Social Network Theory Pengusaha tertanam dalam struktur jaringan sosial yang lebih besar yang merupakan proporsi signifikan dari struktur kesempatan mereka Clausen, 2006. Shane 2003 mengatakan bahwa seorang individu mungkin memiliki kemampuan untuk mengenali bahwa ada peluang kewiraswastaan yang ada, namun mungkin tidak memiliki hubungan sosial untuk mengubah kesempatan menjadi bisnis yang dimulai. Diperkirakan bahwa akses ke jaringan sosial yang lebih besar dapat membantu mengatasi masalah ini. Literatur mengenai teori ini menunjukkan bahwa hubungan sosial yang lebih kuat dengan penyedia sumber daya memfasilitasi perolehan sumber daya dan meningkatkan probabilitas eksploitasi peluang Zimmer, 1986. c. Human Capital Entrepreneurship Theory Yang mendasari teori kewirausahaan modal manusia adalah dua faktor, pendidikan dan pengalaman. Pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan dan pengalaman merupakan sumber yang didistribusikan secara heterogen ke seluruh individu dan pada dasarnya penting untuk memahami perbedaan dalam identifikasi dan eksploitasi peluang. studi empiris menunjukkan bahwa faktor modal manusia secara positif terkait dengan menjadi wirausahawan yang baru lahir meningkatkan pengenalan peluang dan bahkan kesuksesan kewirausahaan Becker, 1975. Karakteristik wirausaha terdiri dari 3 jenis, karakteristik umum, karakteristik wirausaha sukses, karakteristik wirausaha gagal Z. Heflin Frinces, 2011. Keterampilan wirausaha sangat penting, karena konsep keterampilan menyiratkan kemungkinan belajar, dan mengajar. Dalam literatur psikologis tentang kewirausahaan, dan juga beberapa teori oleh ekonom, pengusaha sering digambarkan sebagai individu dengan karakteristik dan fitur yang stabil dan bertahan lama. Penekanannya adalah pada ciri kepribadian Brockhaus, and Horwitz, 1986. Menurut Smilor 1997 dan Kilby 1971 keterampilan kewirausahaan mengacu pada aktivitas, atau pengetahuan praktis, yang dibutuhkan untuk membangun dan menjalankan bisnis dengan sukses. Ini mungkin terdiri dari area keuangan, akuntansi, pemasaran atau produksi. Banyak orang lain ingin membedakan antara keterampilan manajerial dan kewirausahaan. Sebagai contoh, Chen, et al 1998 menulis bahwa banyak kursus sekolah bisnis, "berfokus pada keterampilan manajemen yang teridentifikasi, namun sering mengabaikan keterampilan kewirausahaan seperti inovasi dan pengambilan risiko". Namun penelitian yang dilakukan Timmons 1999, dosen pendidikan kewirausahaan di AS mengatakan "Kewirausahaan adalah cara berpikir, penalaran dan akting yang merupakan kesempatan terobsesi". Kewirausahaan menjadi hal yang sangat penting dan telah diteliti oleh banyak ahli teori karena kontribusi positifnya terhadap kehidupan ekonomi dan sosial. Terdapat dua sudut pandang yang berkembang dalam mendefinisikan kewirausahaan. Pertama disebut sebagai sekolah ekonomi. Pengusaha menciptakan nilai melalui eksplorasi, inovasi, berpikir kreatif dan dengan menemukan produk, layanan, sumber, teknologi dan pasar baru. Memahami kewirausahaan terutama yang berkaitan dengan individu dan proses perilaku Geri, 2013. Keterampilan usaha menjadi suatu perdebatan apakah kewirausahaan bisa dipahami sebagai sesuatu yang bisa diajarkan atau tidak Jarkko Pyysiainen, 2014. Menurut Katz 1991 mengemukakan bahwa kemungkinan besar ada beberapa keterampilan yang bisa diajarkan dan beberapa hal yang tidak bisa diajarkan. Chen, et al 1998 membedakan enam jenis peran atau tugas kewirausahaan yaitu pemasaran, inovasi, manajemen, pengambila resiko dan pengendalian keuangan. Keterampilan diartikan sebagai kemampuan seseorang terhadap suatu hal meliputi tentang kecakapan, sikap, nilai, dan pengertian yang semuanya dipertimbangkan sebagai sesuatu yang penting untuk menunjang keberhasilan didalam penyelesaian tugas Yanto, 2005 dalam Nafuroh, 2013. Keterampilan adalah pola kegiatan yang bertujuan untuk memanipulasi dan mengkoordinasi informasi. Keterampilan ini dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni keterampilan fisik dan keterampilan intelektual Sutarna, 2016. Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 118 Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap, mampu, dan cekatan. Menurut Iverson 2001 mengatakan keterampilan membutuhkan pelatihan dan kemampuan dasar yang dimiliki setiap orang dapat lebih membantu menghasikan sesuatu yang lebih bernilai dengan lebih cepat. Keterampilan usaha hal-hal yang berkaitan untuk menciptakan atau inovasi bisnis, menumbuhkembangkan unit usaha yang sudah berjalan, dan melakukan penyehatan unit usaha yang mengalami krisis Z. Heflin Frinces, 2011. Robbins 2006 mengatakan keterampilan dibagi menjadi 4 kategori, yaitu 1. Basic Literacy Skill, keahlian dasar yang sudah pasti harus dimiliki oleh setiap orang seperti membaca, menulis, berhitung serta mendengarkan. 2. Technical Skill, keahlian secara teknis yang didapat melalui pembelajaran dalam bidang teknik seperti mengoperasikan kompter dan alat digital lainnya. 3. Interpersonal Skill, keahlian setiap orang dalam melakukan komunikasi satu sama lain seperti mendengarkan seseorang, memberi pendapat dan bekerja secara tim. 4. Problem Solving, keahlian seseorang dalam memecahkan masalah dengan menggunakan logika atau perasaanya. Menurut Z. Heflin Frinces 2011 bahwa keterampilan wirausaha terdiri dari 3 hal yaitu keterampilan teknis, keterampilan manajemen bisnis dan keterampilan kewirausahaan personal. Fitriati & Hermiati 2010 mengatakan bahwa keterampilan wirausaha memiliki tiga dimensi yaitu 1. Technical Skill, 2. Business Management Skill, 3. Personal Entrepreneurial Skills. Keberhasilan usaha didorong oleh orientasi kewirausahaan Covin, 1991, keberhasilan usaha biasanya merupakan hasil dari cara berbisnis dan kerjasama. Kerjasama antar perusahaan, konsultasi, pengukuran kinerja, dan fleksibilitas dapat memainkan peran penting dalam kesuksesan bisnis. Kerjasama antar perusahaan memberikan kontribusi positif untuk mendapatkan legitimasi organisasi dan untuk mengembangkan reputasi pasar yang diinginkan. Kerjasama juga memungkinkan perusahaan kecil untuk memperbaiki posisi strategisnya, fokus pada bisnis intinya, memasuki pasar internasional, mengurangi biaya transaksi, mempelajari keterampilan baru, dan mengatasi perubahan teknologi yang cepat Chittithaworn, 2011. Keberhasilan usaha adalah kemampuan bisnis untuk mencapai tujuannya. Ini adalah pencapaian bisnis berkaitan dengan tujuan bisnisnya Muhammad Shukri Bakar, 2011. Menurut Henry Faizal Noor 2008 juga mengemukakan bahwa keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya. Suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan orang melakukan bisnis. Keberhasilan usaha adalah kemampuan perusahaan untuk menciptakan dan mendistribusikan kekayaan, tetapi juga pada diferensiasinya, yang biasanya terkait dengan inovasi Ketchen, Ireland, & Snow, 2007. Menurut Purnama 2010 keberhasilan usaha pada industri kecil di pengaruhi oleh berbagai faktor. Keberhasilan usaha pada perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap pengusaha. Keberhasilan usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti kinerja keuangan dan image perusahaan. Menurut Ina Primiana, dkk 2009 mengemukakan bahwa, keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi. Menurut Algifari 2003 mengatakan bahwa, keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis. Henry Faizal Noor 2008 Mengemukakan bahwa keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis. Sedangkan Dwi Riyanti 2003 Mengemukakan bahwa keberhasilan usaha didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan organisasi. Fry Stoner 1998 menyatakan sejumlah indikator keberhasilan untuk memasukkan kinerja keuangan, kebutuhan dan nilai pelanggan, kualitas produk dan layanan, inovasi dan kreativitas, dan komitmen karyawan. Dwi Riyanti 2003 Mengemukakan bahwa dimensi dalam mengukur keberhasilan usaha, yaitu 1. Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal, 2. Jumlah produksi, 3. Jumlah pelanggan, 4. Perluasan Usaha, 5. Perluasan daerah pemasaran, 6. Perbaikan saran fisik, dan 7. Pendapatan usaha. Selain itu Henry Faizal Noor 2008 Mengemukakan bahwa dimensi dalam mengukur keberhasilan usaha, yaitu 1. Laba, 2. Produktivitas dan Efisiensi, 3. Daya Saing, 4. Kompetensi dan Etika Usaha, 5. Terbangunnya Citra Yang Baik. Penelitian yang dilakukan oleh Hunjra 2011, mengatakan bahwa keberhasilan usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sumber daya keuangan, strategi pemasaran, sumber daya tekhnologi, dukungan pemerintah, kemudahan mengakses Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 119 informasi, perencanaan bisnis, dan keterampilan wirausaha. Meurut Chukwujioke 2013 mengemukakan bahwa keberhasilan usaha akan berhasil dengan memiliki keterampilan dalam perencanaan dan penganggaran untuk strategi pemasaran yang menyediakan berbagai produk menarik, bertindak cepat mendeteksi perubahan lingkungan, menilai masalah penjualan sebagai cara mempertahankan hubungan dengan pelanggan, fokus pada kualitas produk sehingga dapat meraih pangsa pasar dan menarik serta mempertahankan karyawan yang kompeten METODE PENELITIAN Penelitian ini menganalisis pengaruh keterampilan wirausaha terhadap keberhasilan usaha. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu keterampilan wirausaha dengan dimensinya yaitu keterampilan teknis, keterampilan manajemen bisnis, dan keterampilan kewirausahaan personal. Serta variabel terikat yaitu keberhasilan usaha dimensinya mencakup laba, produktifitas dan efisiensi, daya saing, kompetensi dan etika usaha, serta terbangunnya citra yang baik. Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif Menurut Sugiyono 2011 mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independent tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu dengan variabel yang lain. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengatasi fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriftif ini mempunya maksud untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai keterampilan wirausaha dan keberhasilan usaha pada industri lukisan di Jelekong, Kabupaten Bandung. Berdasarkan jenis penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. HASIL DAN PEMBAHASAN Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu keterampilan wirausaha sedangkan untuk variabel terikatnya adalah keberhasilan usaha. Untuk menguji ada tidaknya pengaruh bebas terhadap variabel terikat, dilakukan dengan pengujian regresi sederhana. Sumber Hasil Pengolahan Data 2018 Berdasarkan Gambar dimensi Keterampilan Wirausaha yang skor totalnya tertinggi adalah Keterampilan Wirausaha Personal dengan perolehan skor sebanyak 379 atau 53,1% sementara dimensi yang skor totalnya terendah adalah Keterampilan Manajemen Bisnis dengan perolehan skor sebanyak 1063 atau 49,6%. Perolehan skor berdasarkan hasil perolehan data pada variabel keterampilan wirausaha secara keseluruhan adalah 2176, apabila di Persentasekan kedalam skor ideal maka diperoleh Persentase sebesar 50,8% yang berarti responden menyatakan Keterampilan Wirausaha pada Industri Lukisan di Jelekong, Kabupaten Bandung dalam kategori Cukup Rendah. Sementara skor ideal keterampilan wirausaha adalah 4284 untuk 18 item pernyataan. Skor Ideal untuk dimensi Keterampilan Wirausahaan dengan jumlah 18 pernyataan adalah 4284, sementara perolehan skor berdasarkan hasil pengolahan data dari variabel keterampilan wirausaha adalah 2176 atau 50,8% dan skor tersebut secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut Sumber Hasil Pengolahan Data 2018 Berdasarkan dari hasil penelitian dari penyebaran angket kepada 34 responden dapat diketahui bahwa keterampilan wirausaha pada industri lukisan di Jelekong, Kabupaten Bandung mencapai skor 2176 dari skor ideal atau jumlah maksimal, perolehan nilai responden tersebut terletak pada tingkat Cukup Rendah yaitu interval 1661,2 sampai 2185,8. Skor tertinggi berdasarkan hasil jawaban responden terdapat pada dimensi Keterampilan Kewirausahaan Personal dengan perolehan skor 379 atau sebesar 53,1% dari skor ideal. Sementara skor terendah berdasarkan hasil jawaban responden terdapat pada dimensi Keterampilan Manajemen Bisnis dengan perolehan skor 1063 atau sebesar 49,6% yang terletak pada indikator Akunting dengan pernyataan Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 120 “Kemampuan dalam pencatatan keuangan akunting dalam setiap transaksi”. Sumber Hasil Pengolahan Data 2018 Berdasarkan Gambar dimensi Keterampilan Wirausaha yang skor totalnya tertinggi adalah Kompetensi dan Etika Usaha dengan perolehan skor sebanyak 1269 atau 53,3% sementara dimensi yang skor totalnya terendah adalah Produktivitas dan Efisiensi dengan perolehan skor sebanyak 231 atau 48,6%. Perolehan skor berdasarkan hasil perolehan data pada variabel Keberhasilan Usaha secara keseluruhan adalah 2341, apabila di Persentasekan kedalam skor ideal maka diperoleh Persentase sebesar 51,8% yang berarti responden menyatakan Keberhasilan Usaha pada Industri Lukisan di Jelekong, Kabupaten Bandung dalam kategori Sedang. Sementara skor ideal Keberhasilan Usaha adalah 4522 untuk 19 item pernyataan. Skor Ideal untuk dimensi Keberhasilan Usaha dengan jumlah 19 pernyataan adalah 4522, sementara perolehan skor berdasarkan hasil pengolahan data dari variabel keberhasilan usaha adalah 2341 atau 51,8% dan skor tersebut secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut Sumber Hasil Pengolahan Data 2018 Berdasarkan dari hasil penelitian dari penyebaran angket kepada 34 responden dapat diketahui bahwa keberhasilan usaha pada industri lukisan di Jelekong, Kabupaten Bandung mencapai skor 2341 dari skor ideal atau jumlah maksimal sebesar 4522, perolehan nilai responden tersebut terletak pada tingkat Sedang yaitu interval 2307,1 sampai 2860,8. Skor tertinggi berdasarkan hasil jawaban responden terdapat pada dimensi Kompetensi dan Etika Usaha dengan perolehan skor 1269 dari 2380 atau sebesar 53,1% 379 atau sebesar 53,1% dari skor ideal. Sementara skor terendah berdasarkan hasil jawaban responden terdapat pada dimensi Terbangunnya Citra Yang Baik dengan perolehan skor 233 dari 476 atau sebesar 49,0% dari skor ideal yang terletak pada indikator trust external dengan pernyataan “Kemampuan dalam menekan komplain/keluhan pelanggan” KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana dapat diambil kesimpulan yaitu, hasil penelitian menyatakan bahwa keterampilan wirausaha berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti berikutnya dalam melakukan penelitian mengenai keterampilan wirausaha serta keberhasilan usaha dengan menggunakan indikator yang berbeda dari sumber teori yang lebih beragam, dan terhadap objek yang berbeda, karena masih banyaknya keterbatasan dalam penelitian ini, khususnya yang berkaitan dengan metode penelitian dan teknik pengumpulan data. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, N. H. 2009. Dissecting Behaviours Associated with Business Failure A Qualitative Study of SME Owners in Malaysia and Australia. Journal of Business, 59, 98–104. Ali, A., Soesatyo, Y., Ekonomi, P. P., Ekonomi, J. P., Ekonomi, F., & Surabaya, U. N. Analisis Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Kecil Menengah UKM Pada Pengrajin Songkok di Gresik. Aremu, M. A., Aremu, M. A., & Olodo, H. B. 2015. Impact of Strategic Management on the Performance of Small and Medium Scale. Journal of Sustainable Development in Africa, 171, 113–126. Batsaikhan, M. 2016. Trust, Trustworthiness, and Business Success Lab and Field Findings From Entrepreneurs. Journal of Economic and Entrepreneurship, 1, 1–13. Chen, Greene, and Crick, A. 1998. Does entrepreneurial self-efficacy distinguish entrepreneurs from managers ? Journal of Business Venturing, 134, 295–316. Chittithaworn, C. 2011. Factors Affecting Business Success of Small & Medium Enterprises SMEs in Thailand. Asian Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 121 Social Science, 75, 180–190. Chong, W. Y. 2012. Critical Success Factors for Small and Medium Enterprises Perceptions of Entrepreneurs in Urban Malaysia. Journal of Busieness and Policy Research, 74, 204–215. Chukwujioke, K. 2013. The Relative Contribution of Management Skills to Entrepreneurial Success A Survey of Small and Medium Enterprises SMEs in the Trade Sector, 71, 8–16. Covin, J. & S. D. 1991. A Conceptual Model Of Entrepreneurship As Firm Behaviour. Entrepreneurship Theory and Practice, 161, 7–25. David Smallbone. 2015. Success and Failure in New Business Start-ups. Journal of Business, 82, 34–47. Fitriati, R., & Hermiati, T. 2015. Entrepreneurial Skills and Characteristics Analysis on the Graduates of the Department of Administrative Sciences, FISIP Universitas Indonesia. Jurnal Ilmu Administrasi Dan Organisasi Journal of Administrative ScienceS & Organization, 173, 262–275. Geri, S. 2013. Relationship between Entrepreneurial Skills and Tendencies A Research on Physical Education Students. International Journal of Business and Social Science, 45, 179–185. Guido Corbetta, Morton Huse, D. R. 2004. Crossroads Of Entepreneurship. Springer Science + Business Media, Inc Vol. 1. New York Kluwer Academic. Hunjra, A. I. 2011. Determinants of business success of small and medium enterprises. International Journal of Business and Social Science, 220, 274–280. Retrieved from Iverson. 2001. Physician Communication Skills Results of a Survey of General/Family Practitioners in Newfoundland. Medical Education Online Http// 1–11. Jamil, M. M., Anwar, K., & Kholiq, A. 2011. LUNTURNYA KESENIAN TRADISIONAL. Research Report, 5Ii, 41–51. Katz, J. 1991. The institution and infrastructure of entrepreneurship. Entrepreneurship Theory and Practice, 85–102. Ketchen, D. J., Ireland, R. D., & Snow, C. C. 2007. Strategic entrepreneurship, collaborative innovation, and wealth creation. Strategic Entrepreneurship Journal, 271–395. Mandah Chidinma. W. A. 2012. Failure of small scale businessin Nigeria causes and solutions a case study of selected firms in enugu state. Journal of Management, 11, 1–102. Mulyadi, H. 2010. Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Galamedia Bandung Perkasa. Manajerial, 917, 97–111. Nafuroh, S. 2013. PELATIHAN TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PADA PT . TIRTA INVESTAMA SURABAYA, 360–369. Nkansah. 2011. Entrepreneurship theories and Empirical research A Summary Review of the Literature. European Journal Of Business and Management, 36, 1–9. Purnama, C. & S. 2010. Motivasi dan Kemampuan Usaha Dalam Meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil Studi Pada Industri Kecil Sepatu Di Jawa Timur. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 12, 177–184. Pyysiainen, J. 2014. Developing the entrepreneurial skills of farmers some myths explored. Int J Logistics Management, 121, 21–39. Robbins. 2006. Unraveling the differential effects of motivational and skills, social, and self-management measures from traditional predictors of college outcomes. Journal of Educational Psychology, 983, 598–616. Shabir Hyder Robert Lussier. 2016. Why Businesses Succeed or Fail A Study on Small Businesses in Pakis. Journal of Entrepreneurship in Emerging Economies, 81. Sukri, M. B. 2012. Determinants of Business Success, 3November, 37–42. Sutarna, N. 2016. PENERAPAN METODE PENUGASAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PETA PADA SISWA SEKOLAH DASAR, 16April, 34–43. Vala, L. 2017. Innovation Management Processes and Routines for Business Success and Value Creation. Journal of Management, 55, 471–481. Yonk, R. M., Harris, K., Martin, R. C., Anderson, Journal of Business Management Education Volume 3, Number 3, December 2018, page. 111-122 122 B., Yonk, R. M., Harris, K., … Harris, K. 2017. Exploring the case of The White Moustache Entrepreneurship and regulatory capture in the milk products industry, 41–59. Zulkifli, R., & Rosli, M. 2013. Entrepreneurial Orientation and Business Success of Malay Entrepreneurs Religiosity as Moderator. 310, 264–275. Retrieved from ... The provision of knowledge gained through the process of education and experience will provide provision and opportunity in identifying and exploiting every opportunity or business opportunity that exists. Empirically, human capital factors have a significant influence in increasing the ability to identify opportunities and support one's success in entrepreneurship Backer, 1975;in Aji et al, 2018. ...... Entrepreneurial skills are very important because skills are an indication of whether a person can learn or teach. Then Smilor, 19970;Kilby, 1971;in Aji et al, 2018 stated that entrepreneurial skills refer to activities, or knowledge of a practical nature, needed to build and run a business successfully. Many people then try to separate between managerial and entrepreneurial skills including Chen, et al.1998, seeing that many institutions and business management schools are more focused on teaching about identified management skills, but often forget that entrepreneurial skills are also closely related to innovation and courage in taking risks. ...... Business skills are related to the ability to create innovation, develop businesses that are already running, then handle businesses that are in a time of crisis, Frinces, 2011. Correspondingly Robbins, 2006;in Aji, et al 2018 states that skills are classified into four 4 categories, namely 1 basic Literacy Skills basic skills that must be possessed related to entrepreneurship; 2. Technical Skills skills in copying things that are technical; Interpersonal Skills skills related to a person's ability to communicate with others and listen; and 4 Problem Solving skills in solving problems using basic knowledge, techniques and interpersonal possessed ...Muhammad AliNurji NurjiThe purpose of this study was to examine the effect of interests, attitudes, and knowledge on the entrepreneurial skills of Hamzanwadi University students. The analysis technique used in this research is Structural Equation Modeling SEM analysis, using a saturated sample, that is, the number of population is equal to the number of samples. The results of this study indicate that the interest variable has no significant effect on entrepreneurship skills seen from the observation t value t-table and the knowledge variable has a significant effect on entrepreneurial skills as seen from the observation t value of t-table Menurut Chukwujioke 2013 dalam Aji et al., 2018 mengemukakan bahwa keberhasilan usaha akan berhasil dengan memiliki keterampilan dalam bidang perencanaan dan penganggaran untuk strategi pemasaran yang menyediakan berbagai produk menarik, bertindak cepat mendeteksi perubahan lingkungan, menilai masalah penjualan sebagai cara mempertahankan hubungan dengan pelanggan, fokus pada kualitas produk sehingga dapat meraih pangsa pasar dan menarik serta mempertahankan karyawan yang kompeten. ...Muhammad Fahmi Ma'arifRatih Pratiwi Andi HaryonoThis study used qualitative research methods using interviews and documentation. The informants in this interview are MSME actors, employees, and customers. Data processing is carried out using the balanced scorecard BSC method, which uses four perspectives financial, customer, internal business, and growth mindsets, and learning as a measurement of MSME performance. The results of this study indicate that the MSME actors have a high entrepreneurial orientation marked by the implementation of entrepreneurial orientation indicators. In terms of product diversification, it has also diversified its products and produced eight new products within five years. Still, it could have been more optimal due to the constraints of the quality of human resources, tools or machines, and marketing strategies that need attention. This study also found the inhibiting factors for the development of MSMEs, including aspects of capital, aspects of human resources, aspects of production and equipment, aspects of governance and institutions, and aspects of product competitors, the factor of the Covid-19 pandemic. And the supporting factors for the development of MSMEs include easy access to raw materials, guidance and assistance for the Department of Trade and Industry and SMEs in Demak Regency, product quality that can compete, unique values, originality, and authenticity of products. Then the results of the study also found the potential development in the SMEs, including the prospect of developing innovation and product diversification, increasing the brand image of the SMEs as souvenirs typical of Demak, and expanding market share. Meanwhile, the results Ballance Scorecard measurement showed that six from a total of 9 instruments had 66% performance final calculation achievement in the excellent category. Keywords Entrepreneur Orientation, Product Diversification, Work Performance, SMES Performance, Balance Scorecard Abstrak Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data menggunkana metode wawancara dan dokumentasi. Narasumber dalam wawancara ini merupakan pelaku UMKM, karyawan, dan pelanggan. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan metode ballance scorecard BSC. Merupakan metode yang menggunakan 4 perspektif meliputi perspektif keuangan, pelanggan, bisnis internal dan pertumbuhan serta pembelajaran sebagai pengukuran kinerja UMKM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaku UMKM Shahah ini memiliki orientasi kewirausahaan yang tinggi yang ditandai dengan telah di terapkanya indikator-indikator orientasi kewirausahaan. Dalam hal diversifikasi produk juga telah melakukan diversifikasi produk dan menghasilkan 8 produk baru dalam kurun waktu 5 tahun namun kurang optimal karena terkendala kualitas SDM, alat atau mesin dan strategi pemasaran yang kurang diperhatikan. Hasil penelitian ini juga menemukan faktor penghambat perkembangan UMKM Shahah meliputi aspek permodalan, aspek sumber daya manusia, aspek produksi dan equimpent, aspek tata kelola dan kelembagaan, aspek kompetitor produk, faktor adanya pandemi covid-19. Dan faktor Pendukung Perkembangan UMKM Shahah meliputi kemudahan akses bahan Baku, Pembinaan Dan Pendampingan dari Dindagkop dan UMKM Kabupaten Demak, kualitas produk yang mampu bersaing, nilai keunikan, originalitas dan autentik produk. kemudian hasil penelitian juga menemukan potensi yang bisa dikembangkan dalam UMKM Shahah meliputi prosepek pengembangan inovasi dan difersivikasi produk, naiknya brand image UMKM Shahah sebagai oleh-oleh khas demak dan perluasan pangsa pasar. Sedangkan untuk pengukuran BSC ditemukan hasil dari pengukuran Ballance Scorecard yang menunjukan bahwa dari total 9 instrumen, 6 diantara tercapai dengan perhitungan akhir persentase pencapaiannya kinerjanya sebesar 66% dan tergolong dalam kategori baik. Kata kunci Orientasi Kewirausahaan, Diversifikasi Produk, Keberhasilan Usaha, Kinerja UMKM, Balance Scorecard... Many factors affected performance of small and medium enterprises, both internal and external factors Bouazza, Ardjouman, Abada, 2015. With reference to previous studies that the overall performance of small and medium-sized businesses is influenced by internal factors consisting of several variables, including skills Widjajanta, 2018;Wijaya, Yadewani, Karim, 2022, experience Murtadlo and Hanan, 2018;Ardiana and Brahmayanti, 2010a, ability Da Costa and Xiong ying, 2021, knowledge Authority, 2018; Ardiana and Brahmayanti, 2010a, innovation, religiosity Irfani et al. 2016;Sefnedi, Yadewani, 2022 and several other factors. Entrepreneurial competence which is also referred to as human capital is strengthened by the Manpower Act Number 13 of 2003 concerning Employment 1 10 which according to the definition, entrepreneurial competence is indeed an individual's work ability that includes aspects of knowledge, skills, and work abilities in accordance with specified criteria. ... Dorris YadewaniReni WijayaWahyu Indah MursaliniAlmasdi AlmasdiThis study examined the mediating effect of innovation on the relationship between skills, experience and performance of SMEs. The population in this study were all SMEs in the culinary sector which were fostered by the Pariaman City Government which accounted for 27 businesses. The sampling technique uses a non-probability approach, namely purposive sampling In order to test hypotheses, this study performs multiple and hierarchical regression analyses. SPSS version 25 is used to process the data. The results of analysis displayed that skills, experience and innovation positively affected the performance of SMEs. In addtion, the variables of skills and experience were found to have positive effect on innovation. Morever, innovation was proven to mediate the relationship between skills, experience and performance of SMEs. Keywords skills, experience, innovation, performance of SMEs... The results of this study are expected to be considered for the Malang City Government in preparing superior products to create a conducive climate, especially for producers of tempe chips. Aji et al. 2018 suggested that entrepreneurial skills refer to the activities, or practical knowledge, needed to build and run a business successfully. Meanwhile, Handriani 2011 explained that entrepreneurial skills are related to the ability to change something into something better, and thus an entrepreneur transforms something into something better. ...Aldino Reza PratamaMoeljadi Moeljadi Ainur RofiqThis study aims to analyze the effect of entrepreneurial skills on competitiveness. This study also analyzes the effect of entrepreneurial skills on innovation ability. This study also analyzes the effect of innovation ability on competitiveness. Finally, this study also analyzes and examines the mediating role of innovation ability on the effect of entrepreneurial skills on competitiveness. The sampling technique in this study used purposive sampling with a sample of 110 SMEs entrepreneurs' tempe chips and data collection using a questionnaire. The data analysis technique used in this study is Partial Least Squares. The study results conclude that entrepreneurial skills positively and significantly affect competitiveness. Entrepreneurial skills have a positive and significant effect on innovation ability. The ability to innovate has a positive and significant impact on competitiveness. Finally, it was found that innovation ability mediates the effect of entrepreneurial skills on competitiveness. Further researchers are advised to add other variables affecting competitiveness, such as entrepreneurial and market orientation.... Not to be missed is also the company's goal of running its main business to make a profit, achieve success, and fructify the existence of the company. The company that is successful in conducting its business is one of the results of the assets used to continue to run well Aji et al., 2018. PT. ... Wiwik HandayaniSyahda Elma RabihahPurpose The purpose of this research is to identify and manage risks in the procurement of goods and services at PT. Pertamina EP Asset 4. The procurement process is an important thing that might affect the business processes of a company, therefore risk management is required to avoid obstacles and problems in a company. Design/methodology/approach This study uses House of Risk method, where the risks are identified through mapping the procurement process of goods and services. Employing a descriptive approach with mixture of qualitative and quantitative, through questionnaires and interviews as well as data processing from the HOR method using Microsoft excel. Findings The findings in this study contain mitigation action strategies sorted by implementation where appropriate to the needs and resources of the company so that the identified risks can be prevented as much as possible. Research Limitation/implication in this study, the method used ignores the dependency between risk events in fact dependency can occur. It is expected that in the study of the continued can be taken into account. Practical Implication Risk is inevitable but can be minimized, identifying risks with risk management is periodically needed to initiate changes in procurement that can pose other risks. Originality/Value In this study identified several mitigation recommendations that are sorted from the difficulty level of implications so that companies can reduce the incidence of risks in procurement by providing a new outlook in accordance with the characteristics of Ulya ZikriNoer ZainoraSuccess in entrepreneurship has a goal to build competitive advantage and must have a clear direction and do not hesitate to start a business from a new direction to be able to initiate major changes, in order to obtain high income and be able to survive in the long term. The purpose of this study was to determine the effect of entrepreneurial motivation and competitive advantage on business success at fashion stores in the Blok B market, Langsa City. This study uses primary data sourced from research questionnaires with a sample of 50 respondents. The quantitative descriptive data analysis method uses multiple linear regression equations, t test, F test and the coefficient of determination R2 test. The results showed that entrepreneurial motivation and competitive advantage have a positive effect on business success in fashion stores in the Blok B market, Langsa City, which is known from the multiple linear regression equation Y = + + The results of the t test show that entrepreneurial motivation has a significant effect on business success. Competitive advantage has a significant effect on business success. Then the results of the F test, simultaneously entrepreneurial motivation and competitive advantage have a significant effect on business success. The results of the coefficient of determination R2 showed that entrepreneurial motivation and competitive advantage were able to explain the dependent variable of business RahmanPenelitian ini merupakan studi tentang pengembangan usaha bisnis dalam membangun kemandirian Pesantren. Pokok permasalahannya adalah pengembangan usaha bisnis dalam membangun kemandirian Pesantren pada unit usaha Pondok Pesantren. Tujuan penelitian ini untuk menjawab permasalahan bagaimana strategi pengembangan usaha bisnis di Pondok Pesantren, dan bagaimana membangun kemandirian Pondok Pesantren di Pesantren As’adiyah ini merupakan penelitian lapangan, jenis penelitian kualitatif melalui pendekatan ekonomi syariah, pendekatan ekonomi mikro, dan pendekatan manajemen bisnis. Jenis data yang digunakan data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan data secara menyeluruh lalu memilah data yang relevan dengan penelitian kemudian menyajikan data dan melakukan verifikasi dan penelitian menunjukkan bahwa, pertama strategi pengembangan usaha bisnis pada unit usaha Pondok Pesantren As’adiyah yaitu; yaitu Kantin Putera Kampus II, Koperasi, Bait al-māl Wa at-Tamwil BMT, Air Berkah, Pabrik Daur Ulang Sampah Plastik, Perkebunan Kelapa Sawit, dan usaha tanah wakaf bahwa memiliki strategi yang baik dalam mengembangkan usahanya yang tidak terlepas dari konsep manajemen bisnis syariah. Kedua, upaya membangun unit usaha Pondok Pesantren As’adiyah merupakan program pengembangan kemandirian Pesantren yang dapat mendorong Pesantren sebagai penggerak utama dalam ekosistem rantai nilai halal. Namun tidak dipungkiri sedikit banyaknya pasti memiliki kendala dalam pengembangan unit usaha Pondok Pesantren disebabkan SDM yang belum dapat maksimal serta ikhlas dalam mengabdikan diri di Pondok Pesantren As’ Jiter Nurda Muhammad Iqbal FasaSoeharto SoehartoEconomically, socially and politically not only big countries but almost all countries in the world. Indonesia is one of the affected countries, especially from an economic perspective. Indonesia, which is dominated by Micro, Small and Medium Enterprises MSMEs, needs special attention to these sectors because the contribution of MSMEs to the national economy is quite large. This journal aims to analyze the impact of the COVID-19 pandemic on the existence of MSMEs in Indonesia and how solutions can help MSMEs survive in the COVID-19 pandemic situationp>Penelitian ini dilakukan di usaha Ternak Lebah Madu Di Desa Gadu Kec. Gunungwungkal Kab. Pati Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis rahasia kesuksesan manis legitnya madu peternak lebah di Desa Gadu Kec. Gunungwungkal Kab. Pati Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus, dengan pengumpulan datanya menggunakan Teknik wawancara mendalam, observasi langsung dan dokumentasi. Untuk menguji kredibilitas data digunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data. Sumber data penelitian dalam wawancara mendalam adalah partisipan yang memiliki posisi atau kewenangan pada obyek penelitian yaitu sebanyak 5 lima partisipan yang merupakan para peternak lebah yang sekaligus pemilik usaha madu di Desa Gadu Kec. Gunungwungkal Kab. Pati Jawa Tengah. Dari hasil penelitian ini faktor-faktor yang menjadi rahasia kesuksesan usaha madu di Desa Gadu karena adanya strategi yang digunakan para peternak lebah di Desa Gadu, di antaranya strategi untuk meningkatkan produksi madu dengan kualitas yang lebih baik, strategi pengembangan ternak lebah serta strategi untuk tetap bertahan di ternak lebah madu ini yang membuat usaha madu di Desa Gadu Kec. Gunungwungkal Kab. Pati Jawa Tengah menjadi sesuk. Kata kunci Kesuksesan usaha, Strategi Meningkatkan Produksi, Strategi Pengembangan, Strategi Bertahan. Adaberbagai macam keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha untuk mencapai kesuksesannya. Beberapa keterampilan yang harus dimiliki, antara lain Suryana, 2001: 65: 1 Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan resiko. 2 Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah. 3 Keterampilan dalam memimpin dan By Team ContentKeterampilan menjual sangat penting dalam organisasi yang mengandalkan pembelian berkelanjutan dari pelanggan atau klien. Kemampuan untuk membangun hubungan dengan pelanggan, membujuk mereka untuk melakukan pembelian, dan menghasilkan bisnis yang berulang adalah inti dari penjualan. Penjualan adalah komponen pemasaran dan promosi umumnya merupakan salah satu bentuk promosi paling persuasif yang dimiliki perusahaan. Membujuk prospek untuk melakukan pembelian adalah tujuan umum penjualan. Ini dicapai oleh tenaga penjualan yang benar-benar tertarik pada prospek, mendengarkan kebutuhan mereka dan membuat rekomendasi produk atau layanan yang paling sesuai. Penjual dapat melihat prospek secara langsung, menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal, dan secara menyeluruh menjelaskan manfaat dari solusi yang yang benar-benar membedakan penjualan dari iklan dan upaya promosi tradisional lainnya adalah komponen interaktifnya. Penjual tidak hanya hadir kepada prospek, tetapi mereka mengajukan pertanyaan, mendengarkan tanggapan dan juga membaca tanda-tanda nonverbal pembeli dalam situasi tatap muka. Hal ini memungkinkan penjual untuk menarik perhatian yang akan berdampak pada penjualan. Ini tidak terjadi ketika orang menonton atau mendengarkan iklan. Dengan mendengar apa yang menghalangi penjualan, seorang wiraniaga dapat secara lebih efektif memerangi masalah tersebut dan menyampaikan proposisi balikSelaras dengan interaksi penjualan, tenaga penjualan dan organisasi yang baik juga menggunakan kesempatan untuk mendapatkan umpan balik tentang produk, perusahaan, dan layanan ini memungkinkan pengembangan dan peningkatan berkelanjutan dari solusi yang ditawarkan kepada prospek baru dan pelanggan yang ada. Meskipun kritik sering kali sulit didengar, perusahaan yang berhasil dalam jangka waktu yang lama mendengarkan pelanggan dan menangani kekurangan produk atau masalah PelangganMeskipun iklan sering digunakan untuk menarik perhatian pelanggan dan menyampaikan manfaat produk, penjualan juga berperan dalam menjaga hubungan pelanggan yang Lebih Lanjut Tentang Secrets for Selling to the Subconscious MindStaf penjualan menindaklanjuti pembeli untuk memastikan pengalaman yang baik. Mereka menindaklanjuti komitmen yang dibuat selama proses penjualan. Mereka juga memberikan saran untuk pembelian tambahan. Semua hal ini memungkinkan penjual untuk tetap berhubungan dengan pelanggan dan mengelola komunikasi berkelanjutan tentang kebutuhan Menjual PemasaranMenjual adalah salah satu elemen pemasaran, yang merupakan proses mengembangkan penawaran produk atau layanan, mengkomunikasikan manfaat melalui promosi dan mengelola pertukaran nilai yang berkelanjutan dengan pelanggan yang ditargetkan. Penjualan memiliki beberapa keunggulan utama dibandingkan bentuk lain dari komponen promosi, yang membuatnya sangat penting untuk organisasi yang digerakkan oleh riset pemasaran digunakan untuk mengidentifikasi segmen pasar untuk periklanan, staf penjualan menggunakan pendekatan yang lebih langsung dan didorong oleh pertanyaan untuk memenuhi syarat prospek teratas untuk peluang penjualan. Beberapa kriteria kualifikasi sederhana membantu penjual memastikan mereka menginvestasikan waktu pada peluang yang paling menguntungkan. Kebutuhan akan produk, kemampuan membayar, wewenang untuk membeli, dan kesediaan untuk membeli adalah empat kategori umum kriteria yang umumnya dipertimbangkan penjual saat pertama kali menyaring PersuasiMenjual sering disebut sebagai seni persuasi. Berbeda dengan manipulasi, persuasi berarti meyakinkan seseorang untuk melakukan pembelian karena itu demi kepentingan terbaiknya. Ini hasil dari proses yang berpusat pada pelanggan di mana penjual membangun kepercayaan dengan prospek, mengajukan pertanyaan penemuan yang diperlukan, menangani masalah pembeli apa pun, dan membuat rekomendasi yang sesuai untuk disesuaikan. Menekankan manfaat dari solusi untuk memuaskan kebutuhan pelanggan adalah kunci dalam penjualan InteraktifAlat promosi periklanan, hubungan masyarakat, dan penjualan semuanya melibatkan komunikasi. Dengan penjualan, komunikasinya dua arah. Sebelum melakukan persuasi, penjual yang efektif mengajukan pertanyaan dan mendengarkan kebutuhan Lebih Lanjut Tentang Sales Planning & Management, Marketing Analysis & Decision MakingDia juga dapat mengatasi masalah yang tidak diizinkan oleh iklan berbayar atau komunikasi PR. Ini adalah keuntungan besar dalam mencoba menghasilkan penjualan dari pelanggan yang berjuang dengan keraguan atau tidak segera mengenali nilai PribadiMembangun hubungan pribadi adalah bagian dari peran tenaga penjualan dan proses penjualan. Penjualan tradisional lama mencakup taktik penjualan yang menekan dan motif yang kuat untuk menciptakan penjualan satu kali. Namun, pada awal abad ke-21, perusahaan berinvestasi begitu banyak untuk menarik pelanggan baru sehingga mereka biasanya berharap mendapatkan pembelian berkelanjutan dari mereka. Staf penjualan memiliki tanggung jawab yang signifikan dalam hal ini melalui kontak tindak lanjut dan pertanyaan tentang kebutuhan baru atau yang terus berkembang yang dimiliki pelanggan. 15 Menabung untuk masa depan. Lihat Juga: Makalah Sosiologi Pendidikan Tentang Pendidikan dan Masyarakat. III. Keterampilan Wirausaha. Wirausaha akan berhasil kalau memiliki beberapa keterampilan dasar yang diperlukan di kegiatan bisnisnya . 1.) Keteranpilan berpikir kreatif. Dari waktu ke waktu kebutuhan masyarakat selalu berubah-ubah
Anda sudah menjadi salesman, Anda memulai bisnis atau Anda ingin memperbarui sales skills Anda, Anda berada di tempat yang tepat. Saya menjelaskan kepada Anda dalam 12 langkah apa saja kualitas yang paling dicari dan bagaimana cara mendapatkannya Penjelasan profesi “penjualan” Pekerjaan seorang wiraniaga mencakup beberapa jenis aktivitas Tenaga penjualan, yang tujuannya adalah menjual produk atau layanan kepada pelanggan, biasanya di toko. Dia tidak melakukan prospek, pelanggan yang datang kepadanya. Teknisi penjualan, yang harus mampu memberi saran kepada pelanggan tentang pilihan produk dan menjual lebih banyak alat teknis. Ia menemani pelanggan melalui proses pembelian. Keranjang rata-rata tinggi. Negosiator, yang harus mampu membuat kontrak antara perusahaan tempat dia bekerja dan klien masa depan, dia menegosiasikan kemitraan, kontrak besar, dia sering memiliki portofolio internasional. Ahli pemasaran digital adalah campuran dari teknik komersial dan copywriting. Tenaga penjualan ini akan mengirim email dingin, melakukan demonstrasi produk dalam video, bertukar dengan prospeknya di LinkedIn dan mengelola semuanya melalui CRM. Masing-masing pekerjaan ini sangat berbeda dalam hal tugas dan kebutuhan. Mari kita bahas. 👀 Pegawai toko eceran 🏪 Saya rasa saya tidak perlu menjelaskan kepada Anda apa yang dilakukan oleh seorang wiraniaga di dalam toko. Dia memberi saran dan mencoba meningkatkan keranjang rata-rata per pelanggan dengan mengundang mereka untuk menambahkan barang-barang cantik ke keranjang mereka. Anda dapat melakukan pekerjaan ini pada produk ultra-spesifik, seperti departemen ubin di Walmart, atau hanya segala jenis persediaan di toko “$ 1 segalanya” Singkatnya, segala sesuatu untuk membuat dunia. 💸 Gaji rata-rata seorang salesman adalah $ kotor per tahun di AS. Saya tahu apa yang Anda pikirkan, itu tidak bagus. Saya setuju. Penjual keliling 👜 Seorang salesman keliling adalah seorang salesman yang mengkhususkan diri dalam prospek komersial di wilayah geografis tertentu. Pada dasarnya, katakanlah Anda menjual sistem pendingin udara untuk perusahaan besar dan pabrik. Anda diberi area geografis dan Anda akan melakukan canvass di area ini untuk mencoba menjual. Umumnya, Anda melakukan beberapa panggilan telepon dan beberapa pertemuan pelanggan atau Anda masuk ke mode “negosiator”. 💰 Anda memiliki gaji tetap + gaji variabel tergantung pada apa yang Anda jual Anda mendapatkan persentase komisi. + Mobil perusahaan + Telepon profesional. Seringkali Anda juga memiliki bulan ketiga belas dan gajinya cukup tinggi. 💸 Gaji rata-rata seorang salesman keliling adalah $ kotor per tahun. Tapi akhirnya, bagi saya, angka itu bias. Anda sudah memiliki banyak manfaat dalam bentuk barang, dan kemudian semuanya sangat tergantung pada apa yang Anda jual dan bagaimana Anda menjualnya. Salesman atau teknisi penjualan di tempat 👔 Fungsi ini pada dasarnya difokuskan pada pengembangan pasar baru. Tenaga penjualan lapangan umumnya melekat pada departemen penjualan perusahaan dengan misi mencari pelanggan dan mengembangkan perusahaan tanpa harus bepergian. 😿 Di sini Anda bisa mengucapkan selamat tinggal pada mobil perusahaan, tetapi Anda masih mendapatkan beberapa fasilitas bagus lainnya. 💸 Gaji rata-rata untuk perwakilan penjualan teknis adalah sekitar $ per tahun di AS, jadi kurangi sedikit $ dari angka itu jika Anda baru memulai. Pekerjaan seorang pemasar 🎯 Pekerjaan seorang pemasar adalah aktivitas yang terdiri dari mempelajari kebutuhan pelanggan untuk memutuskan produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Akhirnya, orang penjualan baru juga adalah pemasar, mereka harus menguasai alat, menghitung manfaat dan memahami ROI dan dashboard kinerja. 🕺 Seringkali, ada juga variabel, mungkin dalam bentuk bonus jika Anda memenuhi tujuan, tetapi gaji tetapnya tinggi di muka. 💸 Gaji rata-rata untuk pekerjaan pemasaran di AS adalah $49300 kotor per tahun, ambil sedikit $ dari angka ini jika Anda baru memulai. Pekerjaan manajer penjualan 👔 Manajer penjualan memimpin tim penjualan, baik saat bepergian atau di lokasi. Tujuannya adalah membantu mereka menjual dengan menyediakan alat, metode, dan sumber daya. Ini adalah pekerjaan “mentor”, Anda menetapkan tujuan, memberikan aturan main, melemparkan serigala ke arena dan melihat mana yang melakukan pekerjaan terbaik untuk membawa mangsa ke dalam kelompok, kemudian Anda membantu yang lain untuk mencapai hasil yang sama. Orang-orang penjualan sering berperang satu sama lain, ini adalah pekerjaan yang kompetitif, tujuannya juga untuk menciptakan suasana kerja yang menyenangkan di mana setiap orang menemukan tempatnya. 💸 Gaji rata-rata untuk pekerjaan manajer penjualan di Perancis adalah $ kotor per tahun di AS. Apa yang dimaksud dengan sales skills ? Keterampilan komersial adalah kualitas yang memungkinkan seorang sales untuk menjual dengan lebih baik, baik itu soft skill atau hard skill. Profesi penjualan di atas segalanya adalah profesi “sikap” dan keterampilan adaptasi utama. Kita akan melihat hari ini 13 keterampilan, dibagi menjadi 3 bagian, bagaimana menjadi, apa yang harus diketahui dan bagaimana menjual. [BAGIAN 1] Pengetahuan komersial = 5 kualitas Pengetahuan komersial adalah campuran dari tchatche, kepercayaan diri, kemampuan beradaptasi dan metode. Semacam resep halus dengan nilai tambah yang tinggi yang terkadang diperoleh dengan mudah dan yang lainnya dengan banyak kerja keras. Kita semua tidak sama dalam hal kepercayaan diri dan simpati yang kita berikan kepada orang lain. Kualitas apa yang harus dimiliki oleh seorang wiraniaga? Mari kita lihat bersama 5 keterampilan perilaku utama seorang wiraniaga, mengapa mereka penting dan bagaimana cara meningkatkannya. ❤ 1 Sales skills Simpati Ini bukan keterampilan yang paling mudah untuk diperoleh, dan bahkan cukup rumit untuk mengetahui apakah Anda menarik simpati atau tidak. Orang yang Anda cintai akan berbohong kepada Anda dan memberi tahu Anda bahwa Anda memang bersimpati, dan sulit untuk mengetahui siapa yang bisa jujur tentang hal itu. Selain itu, ada begitu banyak orang yang dianggap brengsek dan yang berpikir bahwa mereka sangat disukai oleh rekan-rekan mereka. Tentu saja Anda tahu siapa yang saya bicarakan, kita semua memiliki mereka di sekitar kita. 😂 Nah, Anda harus tahu bahwa itu bisa jadi Anda Cukup sulit bagi saya untuk memberi tahu Anda jika orang menyukai Anda. Di sisi lain, Anda tahu betul jika orang mengatakan Anda liar atau jika Anda berteman ke mana pun Anda pergi. Jadi, bagaimana Anda meningkatkan kesukaan Anda? Hindari terlalu banyak berbicara tentang diri Anda sendiri, terutama kesuksesan Anda. “Saya terpilih sebagai wiraniaga terbaik bulan ini,” siapa yang peduli? Tersenyumlah, tetapi tidak dengan seluruh gigi Anda, senyum yang dipaksakan akan terlihat. Bersikaplah tulus. Ini bodoh, tetapi seorang salesman yang percaya pada apa yang dijualnya akan selalu menjual lebih baik. Jangan abaikan gerakan kecil, dari menawarkan pena hingga diskon 10%, semua orang menyukai hadiah. Tunjukkan empati . Ketika seseorang datang kepada Anda, biasanya mereka memiliki kebutuhan atau masalah yang harus dipecahkan, semakin Anda memahami pelanggan, semakin mereka menyukai Anda. Kita adalah makhluk narsis, jangan pernah melupakan itu. Jangan berpura-pura baik, itu terlihat. 2 Keterampilan Bisnis Percaya diri 🧠 Penjelasan Untuk menginspirasi kepercayaan, Artistote sudah berbicara tentang kredibilitas, emosi, dan logika di masa lalu. Anda memakai seragam salesman, tapi itu tidak cukup, untuk menginspirasi kepercayaan Anda perlu tahu apa yang Anda bicarakan kredibilitas, mampu menanggapi hambatan emosional pelanggan emosi dan menemukan solusi terbaik untuk mereka logika ✅ Area untuk perbaikan Kerjakan 3 pilar Anda kredibilitas, emosi, logika Contoh Jabarkan harga untuk menjelaskannya Soroti fitur-fitur untuk membenarkan harga Meminimalkan harga, dengan mengaitkannya dengan biaya bulanan atau menjelaskan bahwa hal itu menghemat uang dalam jangka panjang Periksa kebutuhan. Jika terlalu mahal untukpelangganAnda ingin membuat margin yang lebih baik Pelanggan memberi tahu Anda bahwa dia takut produk tidak akan berfungsi, Anda mengatakan kepadanya bahwa Anda hanya memiliki 2% pengembalian negatif dan ada jaminan = Anda mendapatkan kredibilitas 3 Sales skills Keterampilan mengamati dan mendengarkan 🧠 Penjelasan Untuk memenuhi kebutuhan, Anda harus tahu apa itu. Seringkali, kita berpikir bahwa kita memahami semua masalah pelanggan bahkan sebelum mereka merumuskan kalimat mereka. Kita berpikir bahwa kita memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menganalisa. Singkatnya, hal ini tidak benar. Tidak ada penelitian hingga saat ini yang membuktikan bahwa kesan pertama adalah kesan yang benar, terutama karena kita terlalu dipengaruhi oleh faktor internal. Jika tidak, bahkan ketika kita melihat orang lain, kita melihat diri kita sendiri kita telah mengatakan bahwa manusia itu narsis, benar. Bias-bias kognitif ini adalah suasana hati kita, mekanisme pertahanan primitif, prasangka sosial … Singkatnya, saya suka mengatakan bahwa kita tidak tahu, selama kita benar-benar tahu. ✅ Area untuk perbaikan Ada senjata yang luar biasa untuk ini, sangat sederhana dan sering dilupakan Pengulangan penjualan Apakah Anda ingin merekap bersama? Reformulasi dilakukan dalam tiga langkah, Pertama-tama, Anda mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan penting yang akan memungkinkan Anda untuk lebih memahami kebutuhan pelanggan sehubungan dengan apa yang Anda jual anggaran, rasa, keandalan, durasi waktu, warna favorit … Anda menanyakan semua pertanyaan ini, selain apa yang baru saja mereka katakan kepada Anda Anda merumuskan ulang dengan semua jawaban Dia memvalidasi atau mengoreksi pemahaman Anda tentang kebutuhannya, dan bam, kesalahpahaman menghilang. Prospek merasa didengarkan dan dihargai, Anda memberinya waktu dan ego kecilnya senang. 💚 4 Sales skills Pemecahan masalah 🧠 Penjelasan Bagus sekali, kita berbicara tentang mendengarkan dan mengulang kalimat, tapi apa yang terjadi setelah itu? Kita perlu menemukan alat yang sempurna untuk permintaannya. logos = logika Untuk itu, Anda harus menyukai teka-teki. Anda harus memahami kompromi apa yang bersedia dia lakukan jika Anda tidak memiliki barang atau layanan yang memenuhi semua kriterianya ✅ Area untuk perbaikan Ada metode yang disebut metode SPNCMS yang memungkinkan Anda untuk menentukan peringkat ketakutan, kebutuhan, dan prioritas pelanggan . Ini adalah alat penjualan yang sangat terkenal. Kami akan membicarakannya di bawah ini dan saya akan menjelaskan semuanya, saya janji. 5 Sales skills Kemampuan beradaptasi 🧠 Penjelasan Prospek Anda akan mengatakan tidak. Mereka akan mengatakan tidak dan tidak pernah mengatakan ya, dan terkadang mereka akan mengatakan mereka tidak tertarik tetapi akhirnya setuju untuk belajar lebih banyak, jika Anda tahu cara menanganinya tidak, dengan wanita itu tidak sama – tidak adalah tidak Ini disebut keberatan penjualan Ada keberatan ketika Anda melakukan pendekatan. 👉 Penolakan langsung atau menghindar “Saya tidak tertarik” atau “Saya bukan orang yang bisa menangani hal itu”. Persaingan “Saya sudah menggunakan produk pesaing Anda dan saya tidak ingin berubah” Waktu “Saya tidak punya waktu” “hubungi saya kembali dalam 3 bulan” Jenis keberatan kedua adalah yang terkait dengan proses penjualan, ketika calon pelanggan sudah berkomitmen dan memiliki keberatan terhadap produk. Harga “Terlalu mahal”, “Saya menemukan produk yang lebih murah di tempat lain.” Fitur / opsi “Tidak memiliki apa yang saya cari.” Kepercayaan “Saya lebih suka merek yang lebih saya kenal” “Saya tidak yakin.” Bagaimana cara menjawab keberatan komersial? ✅ Area untuk perbaikan Untuk setiap jenis keberatan, ada metode untuk merespons. Saya tidak memberi tahu Anda bahwa itu selalu berhasil, saya hanya mengatakan bahwa itu adalah kartu terbaik Anda untuk bermain untuk membuat prospek yang baik” Terlalu mahal” = dibandingkan dengan siapa, dibandingkan dengan apa? Cobalah untuk memahami dari mana sumbernya berasal. Apakah dia tahu bahwa harga Anda sesuai dengan harga pasar? Apakah dia tahu mengapa produk Anda lebih berkualitas? 💡Banyak pilihan, mungkin tidak memenuhi kebutuhan yang kuat. 🅰 Untuk bagaimana Anda mengungkapkan harga. Kita akan membicarakan hal ini nanti, tetapi mengumumkan harga itu penting dan tidak dilakukan seperti mengumumkan kereta api yang tiba di stasiun “Saya tidak punya waktu” = Jika waktu tidak menjadi masalah, apakah Anda akan menggunakan layanan / produk kami? Atau, apa profesional bisnis Anda saat ini? “Saya sudah bersama kompetitor Anda…” = Apakah ada sesuatu yang kurang dalam layanan/penawaran mereka? Apa poin-poin yang Anda tidak puas? Apakah Anda tahu harga kami? ✅ Area perbaikan Ajukan pertanyaan terbuka untuk memahami apa akar masalah sebenarnya. Masalahnya tidak pernah waktu, tetapi kebanyakan takut akan perubahan, atau kurangnya kebutuhan. Bertanya, gali, temukan. 💡 Secara umum, kecuali untuk keberatan harga, senjata terbaik Anda adalah mengajukan pertanyaan. 🅰 Jika Anda tidak memiliki jawabannya, tetaplah jujur dan biarkan prospek melanjutkan. Menjadi penjual yang baik juga tentang menerima bahwa Anda tidak akan melakukan penjualan 6 Sales skills manajemen stres 🧠 Penjelasan Menjadi seorang wiraniaga biasanya membuat stres karena Anda memiliki kinerja penjualan yang harus dicapai dan Anda beroperasi berdasarkan imbalan. “Ketika saya melakukannya dengan baik, saya dibayar dengan baik” dan itu tidak selalu benar, terkadang Anda berusaha keras dan produknya sulit untuk dijual. Ada banyak alasan karena sudah usang, karena persaingan yang ketat…. Ya, hidup tidak selalu adil, dan terlebih lagi dalam dunia bisnis. 😂 Mengetahui cara mengelola stres adalah kuncinya, baik untuk Anda maupun untuk penjualan Anda, karena salesman yang cemas muncul dan, yah, itu sangat tidak menjual dengan tepat ✅ Area untuk perbaikan Beberapa situs akan memberi tahu Anda bahwa Anda harus “tahan stres”, saya benci ungkapan itu. Tidak ada yang tahan stres, kita bukan bahan bangunan, kita adalah manusia Hal terbaik yang saya temukan untuk mengurangi stres saya adalah menerima emosi saya. Ya, saya akui, ini sangat klise. Oh dan saya juga punya bola stres Semua buku, podcast, dan situs web akan memberi tahu Anda hal yang sama bermeditasi sebelum tidur dan ketika Anda bangun, luangkan waktu untuk mendengarkan emosi Anda dan berikan diri Anda saat-saat tanpa telepon bisnis Anda. Pergilah ke Headspace, lakukan investasi dalam kesejahteraan Anda. Anda tidak akan mati atau dipecat jika Anda bukan yang terbaik setiap bulan. Maka, menjadi yang terbaik sepanjang waktu adalah tekanan yang terlalu besar. Terimalah bahwa Anda terkadang akan gagal, terimalah klien yang pergi karena Anda melewatkan kesempatan, terimalah bahwa Anda tidak sempurna dan lanjutkan ke yang berikutnya dengan segala cara, dan Anda menawarkan produk yang di luar anggaran mereka kepada pelanggan = Anda kehilangan kredibilitas. Gagal bukan berarti gagal. Charles Pépin. [BAGIAN 2] Apa saja keterampilan seorang wiraniaga yang baik? = 4 Sales skills Nah, di sini kita masuk sedikit lebih ke bagian teknis dari kinerja penjualan. Kita menjauh dari soft skill dan berbicara tentang metode yang mudah diperoleh. 7 Sales skills Penguasaan penawaran produk dan pasar. 🧠 Penjelasan Anda harus memiliki pengetahuan bisnis untuk berbisnis. Sejauh ini bagus. Tapi apa maksudnya? Anda harus memahami pasar Anda, seluk beluknya, untuk mendapatkan pandangan komprehensif tentang apa yang Anda jual. Jika Anda tidak tahu apa yang terjadi di pasar Anda ✅ Area untuk perbaikan Ada trik kuno yang disebut 5 kekuatan Porter kami tidak peduli apa namanya, pada dasarnya, cukup lakukan sedikit pencarian Google tentang topik-topik ini Tingkat persaingan dengan pesaing berapa banyak yang ada? Yang mana yang utama? Seberapa bagus mereka? ancaman pendatang baru dalam kehidupan nyata, kita tidak peduli dengan tingkat ancaman. Namun, jika ancamannya tinggi, berjalan-jalan dari waktu ke waktu akan membantu untuk berada di depan kemungkinan kejutan buruk. Ancaman produk pengganti Alat/layanan lain apa yang bisa digunakan sebagai pengganti alat/layanan Anda? Para pesaing ini juga harus dipertimbangkan. Kekuatan tawar-menawar pemasok Ini semua tergantung pada pasar Anda, di sektor ritel misalnya, di mana beberapa sen dinegosiasikan dengan keras antara produsen dan pembeli, dan benar-benar membuat perbedaan. Kekuatan tawar-menawar pelanggan Pada dasarnya, seberapa besar mereka bisa membuat Anda menurunkan harga, seberapa besar tekanan yang mereka miliki pada Anda? Umumnya, produk yang terjual sedikit tetapi mahal = daya tawar tinggi, produk yang terjual dengan baik tetapi murah = daya tawar kecil. 8 Analisis pemasaran komersial penjualan dan KPI 🧠 Penjelasan Aktivitas komersial dapat didefinisikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang bertujuan untuk mempertahankan, mengembangkan atau menciptakan hubungan komersial dengan pelanggannya. Keterampilan pemasaran lebih bersifat digital. Mereka akan terkait dengan segala sesuatu yang bersifat “pengukuran kinerja” ✅ Area untuk Peningkatan Pada dasarnya, untuk menjadi tenaga penjualan yang sukses, tidak cukup hanya dengan melakukan penjualan, bahkan jika itu sudah hebat, Anda harus menganalisis Jumlah penjualan yang berhasil selama periode waktu tertentu, Jumlah penjualan yang gagal selama periode yang sama dan identifikasi rem untuk membeli, Hitung keranjang rata-rata pelanggan Anda Anda menjual ya, tetapi apa yang mereka beli dan berapa jumlahnya Tingkat kepuasan pelanggan. Pelanggan yang bahagia kembali, oleh karena itu, apakah dia menghargai perjalanan penjualannya? Omset yang berhasil Anda peroleh, Untuk itu, menguasai tools digital menjadi penting Dasbor, penulisan konten, Penjualan sosial digital, penandatanganan kontrak elektronik … Bisnis menjadi digital 9 Sales skills Nyaman dengan angka 🧠 Penjelasan Sekarang kita telah berbicara tentang jenis-jenis KPI, kita perlu tahu cara menghitungnya dan terutama bagaimana menganalisisnya ✅ Area untuk perbaikan Apa perhitungan yang paling umum untuk menganalisis prospek penjualan? 👯Pemimpin baru Jumlah janji temu yang didaratkan janji temu telepon terpisah dan janji temu langsung. Jumlah prospek baru yang memenuhi syarat yang dihasilkan selama periode tertentu 🛫 Proses transformasi Tingkat Permintaan Penawaran Jumlah penawaran yang dikirim / jumlah orang yang dihubungi x100. Tingkat Demo Jumlah demo produk yang diselesaikan / jumlah orang yang dihubungi. Tingkat Demo yang Berhasil Jumlah demo produk yang dilakukan / Jumlah penawaran yang dikirim x100. 💰Pelanggan baru Tingkat konversi . Jumlah transaksi x jumlah pengunjung x 100. Jumlah prospek x jumlah pengunjung x 100. Pendapatan yang dihasilkan selama periode tertentu. Penjualan = harga penjualan x jumlah yang terjual 10 Sales skills Ejaan 🧠 Penjelasan Kesalahan ejaan tidak laku dijual. Dalam beberapa kasus, lebih dari yang lain. Jika Anda menjual pertukangan untuk pabrik, tidak ada yang peduli jika Anda lupa “s” pada kutipan. Tetapi jika Anda menjual alat copywriting dan ada kesalahan dalam email Anda, kontak Anda mungkin akan terkejut. area untuk Perbaikan Sejujurnya, saya tidak berpikir ini adalah kinerja penjualan yang paling penting dan hanya orang-orang tua yang kesal dengan itu. Paling tidak, pada resume atau ketika Anda berada di depan perekrut, itu benar-benar akan membuat perbedaan, tetapi tidak mengetahui tata bahasa Anda luar dalam tidak akan menghentikan Anda dari membangun kepercayaan atau penjualan. Di sisi lain, Anda dapat dengan mudah menghindari email yang memalukan berkat beberapa alat koreksi, secara pribadi saya gunakan MerciApp. versi pro adalah 10 € per bulan. Penangkal. € 119 pembelian seumur hidup + pembelian pembaruan secara terpisah atau € 59 per tahun Mereka terintegrasi langsung ke email Anda dan alat teks lainnya dan mengoreksi Anda secara real time. Secara pribadi, saya memiliki keduanya karena saya seorang quiche dalam bahasa Prancis tetapi satu saja sudah cukup. [BAGIAN 3] Apa saja teknik untuk mengetahui cara menjual ? 3 metode dasar untuk dikuasai 7 langkah penjualan ✅Mengetahui dan memanjakan 7 langkah penjualan membantu Anda menyapu bersih manajemen hubungan pelanggan. Melakukan kontak = senyum, sapa, tatap mata tapi jangan terlalu lama, jika tidak, itu akan membuat mereka takut. 😆 Fase penemuan pelanggan = ajukan pertanyaan sebanyak mungkin, berlatih mendengarkan aktif, rumuskan kembali. Sales pitch untuk meyakinkan = inilah saatnya untuk mengeluarkan kartu adaptasi dan persuasif. Menangani keberatan = Kontak Anda akan menguji kemampuan Anda untuk menjawab pertanyaannya. Lihat tips tentang keberatan komersial di atas. Negosiasi penjualan = Ini adalah waktu ketika pelanggan berusaha untuk bernegosiasi harga, diskon, opsi tambahan. Terserah Anda untuk menemukan kompromi yang cocok untuk Anda. Penutupan = Untuk mempercepat penutupan, ada beberapa teknik Memainkan jam = “penawaran akan berakhir” “kami hanya memiliki 3 stok tersisa”. Memproyeksikan pelanggan dalam waktu dekat = “jika kita validasi hari ini Anda akan menerimanya dalam 2 hari kerja di rumah, siap digunakan”. 7. Meninggalkan dan awal hubungan pelanggan = Untuk meninggalkan prospek Anda dengan baik, kami mengatakan bahwa Anda harus menggunakan metode RTER = Meyakinkan = “Anda membuat pilihan yang tepat” Terima kasih = “terima kasih atas waktu Anda” kami tidak berterima kasih kepada seseorang karena telah membeli produk kami, itu bukan tawar-menawar. Escort = “kami bersamanya sepanjang jalan.” Ulasan = “tinggalkan kartu namanya” “ingatkan dia bahwa dia dapat menghubungi Anda lagi jika dia perlu.” 🧠 Pada kenyataannya prinsip ini juga bekerja di website pada saat pembelian, pelanggan akan ditemani dalam proses penjualan, menerima email validasi dengan tindak lanjut pesanannya, proses ini meyakinkannya, dari awal hingga pembelian. Metode SPNCMS E ✅ Ini mengumpulkan enam pengungkit untuk dieksploitasi yang merupakan asal mula motivasi pembelian pelanggan yang Anda miliki di depan Anda, di telepon atau dengan siapa Anda bertukar melalui email. Keenam pengungkit tersebut adalah Keamanan = perlu diyakinkan tentang keandalan penawaran/produk. Kebanggaan = perlu merasa berbeda dan istimewa. Ini banyak digunakan oleh merek-merek mewah besar. Kebaruan = memiliki daya tarik nyata untuk segala sesuatu yang baru. Comfort = perlu merasa nyaman, sering kali perlu sangat ditemani dan tidak terlalu banyak langkah pembelian yang harus dilalui. Kenyamanan berima dengan kemalasan. Uang = ketika pelanggan memiliki anggaran yang kecil, kita akan mengarahkannya, seringkali perlu memiliki kesan “membuat kesepakatan yang baik”. Simpati = Sangat sensitif terhadap pengalaman dan perhatian pelanggan yang dipersonalisasi, hal ini terjadi lebih sering daripada yang Anda pikirkan. Lingkungan = Dampak ekologis dari alat itu penting bagi pelanggan. 🧠Jika Anda mengenal produk Anda dengan baik, Anda harus mengetahui fitur dan argumen yang memenuhi semua kebutuhan ini. Selama presentasi Anda, Anda hanya menekan hal-hal yang penting bagi pelanggan Anda. Jika mereka tidak peduli dengan planet ini, mereka tidak peduli jika produk Anda 20% bahan daur ulang, namun, jika mereka membutuhkan keamanan, garansi 10 tahun akan menjadi nilai jual yang baik. Metode SIMBC ✅ Ini adalah metode khusus yang membantu Anda untuk berdebat dengan cara yang ditargetkan tentang suatu produk, apakah itu melalui pertukaran telepon, tatap muka atau email. Ini terutama digunakan ketika Anda menjual alat teknis alat otomatisasi prospek misalnya. S = Situasi ; Menempatkan kata-kata yang tepat pada situasi pelanggan konteks, taruhannya …. I = Ide ; Kita tidak berbicara tentang kreativitas di sini tetapi tentang keuntungan komersial yang memenuhi kebutuhan pelanggan. M = Mekanisme; Tunjukkan keefektifan solusi dengan pertanyaan QQOQCP Siapa, Apa, Dimana, Kapan, Bagaimana, Mengapa. B = Manfaat; Setelah alat dijelaskan, bicarakan tentang keuntungannya penghematan waktu, keunggulan kompetitif, hasil. C = Kesimpulan; Teknik kesimpulan penjual klasik, yang disebutkan di atas. 🅰 Berhati-hatilah untuk tidak memonopoli lantai. Menjelaskan alat secara rinci itu bagus, melakukannya tepat waktu lebih baik. Metode ini kebanyakan digunakan untuk prospek yang sudah hangat yang ingin tahu lebih banyak. [BONUS] Bagaimana cara mendapatkan pelanggan baru? Sales skills adalah kualitas, keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan untuk berhasil di bidang penjualan . Sekarang, Anda juga perlu mengetahui dan menguasai beberapa strategi lead generation. Melalui prospek LinkedIn Prospek LinkedIn memungkinkan Anda untuk menghubungi ribuan pelanggan potensial per minggu dan mendapatkan semua informasi kontak dari prospek ini perusahaan, posisi, alamat email, nomor telepon. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan koordinat ini di CRM Anda dan untuk mengotomatiskan tindakan prospek pertama Anda untuk berdiskusi hanya dengan prospek yang memenuhi syarat. Jika tampaknya orang Cina bagi Anda untuk saat ini, tonton video contoh kecil Terima kasih untuk Email Dingin Email Dingin “hanya” menghubungi seseorang yang belum pernah melakukan pertukaran sebelumnya dengan Anda. Pada kenyataannya tidak sesederhana itu, karena Anda harus mendapatkan alamat email mereka Untuk mendapatkan informasi kontaknya, kami memiliki dua opsi Minta mereka mengisi formulir kontak, baik melalui situs web Anda, iklan, buletin, atau melalui pameran dagang atau acara fisik. Kikis d atanya, yaitu temukan datanya secara online, berkat alat seperti Walaaxy. Dengan menggunakan tombol yang dapat diaktifkan di situs Anda Ini adalah teknik SEO yang bekerja dengan sangat baik, Anda dapat menambahkan tombol yang mengarah ke formulir kontak, janji temu untuk demo atau permintaan brosur yang akan memberi Anda email prospek Anda. Profil komersial Anda sedang mencari pekerjaan? Anda seorang salesman dan Anda ingin perekrut memperhatikan Anda, atau untuk menjawab tawaran pekerjaan dengan cara terbaik? 🧠Mulai dengan memperbarui profil LinkedIn Anda. Tambahkan keterampilan teknis dan pengalaman kerja Anda ke bio Anda, dengan menyoroti semua yang baru saja kita bahas di artikel. Kemudian, masukkan resume Anda ke dalam profil Anda dan ikuti petunjuk dalam artikel untuk mencari pekerjaan di jaringan. Kemudian, gunakan metode penjualan yang telah kita lihat untuk menjual diri Anda selama wawancara kerja. ✅ Seseorang yang sangat saya sukai adalah Patrick Dang. Dia membantu orang mendapatkan perasaan yang lebih baik dari perekrut di depan mereka dan berhasil dalam wawancara kerja mereka. Anda dapat mengikutinya dia di LinkedIn untuk membaca tipsnya juga. Ringkasan Keterampilan apa saja yang dibutuhkan oleh bisnis? 🧠Keterampilan dan soft skill yang benar-benar dibutuhkan adalah Kemampuan beradaptasi. Bagaimana Anda bangkit kembali jika Anda gagal? Ketekunan dan motivasi Anda. Seorang sales yang termotivasi adalah hal pertama yang akan dicari oleh perekrut. Simpati dan kepercayaan yang Anda berikan. Keterampilan Anda dalam manajemen perangkat lunak dan CRMCustomer relationship management, serta kemampuan Anda untuk melaporkan dan menganalisis KPI. Pengalaman dan kesuksesan Anda di masa lalu. Perekrut menginginkan angka. Seberapa baik Anda menjual? Pemahaman Anda tentang pasar yang Anda lamar. Apakah Anda sudah melakukan riset? Apa pangsa pasarnya? Apakah Anda memahami tujuan dan sasaran perusahaan masa depan Anda? ✅ Persiapkan wawancara Anda, pelajari sebanyak mungkin tentang produk yang akan Anda jual. Anda akan diuji pada mereka. Bagaimana Anda bisa menjadi tenaga penjualan yang baik? Cara terbaik untuk menjadi wiraniaga yang baik adalah dengan bersikap jujur, nyaman, dan sabar. Penjualan Anda tidak akan langsung lepas landas, Anda harus berlatih, gagal, dan belajar kembali. Jadilah pemain tim dan rileks. Tujuannya adalah di atas segalanya untuk melakukan pekerjaan yang Anda sukai. Contoh CV untuk tenaga penjualan Ada alat online gratis yang memungkinkan Anda membuat CV dengan mudah, yaitu CVDesigneR. Jika tidak, ada zety yang menawarkan template siap pakai untuk tenaga penjualan. Contoh keterampilan dalam CV Dalam CV komersial Anda, Anda dapat menambahkan Empati. Keterampilan mendengarkan. Keuletan. Pemain tim. Manajemen hubungan pelanggan. Manajemen komersial. Bahasa lisan. Alat prospek yang Anda kuasai. Kemudian tambahkan semua pengalaman profesional Anda X penjualan di perusahaan ini dan itu. Portofolio klien X. Pengembangan pasar X. Peningkatan omset sebesar X€. Perkembangan keranjang rata-rata X%. Implementasi strategi penjualan di perusahaan X. Otomatisasi prospek untuk prospek X. 🧠 Punya sedikit pengalaman dalam prospek digital? Gunakan versi gratis Waalaxy untuk mencari prospek secara online dan tingkatkan Sales skills Anda.
Caraatau siasat yang digunakan haruslah cara yang positif dan bukan dengan cara memanipulasi yang negatif, tetapi transaksi jual dan bei haruslah saling menguntungkan kedua belah pihak, yakni penjual dan pembeli. Ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh penjual yang baik, antara lain. 1. Mampu berkomunikasi. 2.Keterampilan kewirausahaan atau Entrepreneurship Development Programme EDP adalah untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan pada orang. Program ini melibatkan penanaman dan pengembangan keterampilan wirausaha pada orang yang tertarik untuk menjadi EDP adalah untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan yang membantu memulai dan menjalankan usaha dengan kita lihat definisi EDP yang lebih menarik dan orang biasa menjadi wirausaha melalui pelatihan jangkauan keterampilan kewirausahaan untuk memasukkan bagian masyarakat dan menjadikan mereka membantu seseorang dalam memperkuat kemampuannya dan memperoleh lebih banyak keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi peran dan tanggung jawabnya sebagai definisi EDP dalam keterampilan kewirausahaan?Bahwa EDP merupakan program pengembangan keterampilan yang dirancang dan dikembangkan untuk membantu ini dapat tertarik untuk memulai usaha mereka atau pelaku bisnis yang mencoba menjalankan bisnis mereka dengan informasi, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman apa pun yang mereka definisi memberikan pandangan yang berbeda tentang EDP tetapi ada dua hal yang umum dalam definisi ini. Pertama, EDP membantu mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan kedua, EDP membuka jalan baru untuk semua diperlukan bagi mereka yang menjalankan bisnis dan juga bagi mereka yang tertarik untuk memulai usaha pengusaha membutuhkan EDP?Definisi yang disebutkan di atas dengan jelas mengatakan bahwa pengusaha memiliki keterampilan tertentu. Keterampilan ini dapat lahir atau ditanam atau dengan kata lain, pengusaha dapat ilmuwan perilaku terkenal di Universitas Harvard menyelidiki apakah pengusaha dilahirkan atau dibuat untuk menemukan kebutuhan untuk EDP Entrepreneurship Development Programme. Ia menemukan bahwa diperlukan prestasi yang memotivasi wirausaha untuk bekerja keras. Dan semua orang ingin menjadi orang yang itu adalah David C. McClelland dan dia membuat poin kuat dengan temuannya. Dia membuktikan bahwa apakah itu bawaan atau buatan, para wirausahawan membutuhkan kita perjelas kebutuhan EDP untuk Disiplin WirausahaMemahami perlunya disiplin wirausaha yang mengembangkan rasa tanggung jawab dalam wirausaha. Meskipun sebagian besar pengusaha berpendidikan baik tetapi mereka tidak memiliki disiplin yang diperlukan untuk memulai adalah disiplin dan berfungsi untuk mencapai tujuannya. Setiap bisnis memiliki Menentukan Tujuan BisnisUntuk membantu para pengusaha menentukan tujuan bisnis mereka dan bekerja secara individual. Pengusahalah yang harus menemukan tujuannya. Sebuah bisnis dimulai dan tumbuh dengan waktu dan itu terus mencapai tonggak dengan memberi kekuatan untuk bekerja sendiri. Pelatihan ini juga membantu dalam menemukan orang-orang yang berpikiran sama dan membuat sekelompok profesional yang berdedikasi terhadap tujuan Semangat IntegritasMengembangkan semangat untuk integritas untuk mencapai tujuan bisnis. Setelah tujuan didefinisikan, saatnya bekerja keras untuk mencapai tujuan. Ini adalah semangat untuk kejujuran terhadap tujuan bisnis yang bekerja seperti pembangkit tenaga listrik bagi Mengembangkan VisiMengembangkan visi yang luas tentang industri, persaingan, dan tren terbaru. Pengusaha perlu memahami industri tempat mereka bekerja. Hal berikutnya adalah persaingan yang meningkat seiring waktu. Pesaing baru terus memasuki industri dan setiap pesaing memulai tren Aturan dan PeraturanUntuk membuat aturan, peraturan, dan prosedur untuk menjalankan bisnis. Sebuah bisnis adalah disiplin dan dapat dijalankan dengan aturan dan peraturan. Pengusaha harus membuat aturan dan mengikuti aturan itu. Mereka harus memberikan contoh di depan orang Pengusaha Sekaligus ManajerUntuk meningkatkan kapasitas manajerial dalam wirausaha. Pengusaha harus menjadi manajer. Dia harus menjadi kapten industri. Dan dia harus tahu bagaimana memimpin tim. Dia harus dapat memotivasi anggota timnya dan memberikan contoh kepada mereka untuk Berpikir Seperti PengusahaBerpikir seperti pengusaha. Ketika seorang wirausahawan mulai berpikir seperti pengusaha, dia tidak akan pernah kita kembali ke definisi di mana kita belajar bahwa pengusaha dapat dilahirkan atau keterampilan Ada kesamaan antara wirausahawan yang lahir dan mereka yang dibuat. Dan kesamaannya adalah keterampilan. Keduanya memiliki keterampilan. Tetapi memiliki keterampilan saja tidak cukup untuk menjadi yang memiliki keterampilan tidak mengenali keterampilan mereka. Hanya setelah pelatihan mereka menyadari kemampuan mereka dan mulai berpikir untuk membangun bisnis. Beberapa pengusaha dibuat dengan menanamkan keterampilan belajar tentang keterampilan ini melalui niche/ceruk pasar Seseorang memiliki keterampilan kewirausahaan tetapi ia tidak dapat membuat kemajuan dalam bisnis sampai ia dapat menemukan niche pasar untuk produk atau layanannya. Dia bisa menjadi penggila tetapi sulit untuk membuat kemajuan dalam usaha baru tanpa memilih niche pasar. Pelatihan diperlukan untuk menemukan proses bisnis Bisnis membutuhkan proses untuk bekerja dan itu adalah wirausahawan yang mengembangkan proses. Proses ini dikembangkan dengan melibatkan teknologi dan dengan pemilihan tim yang cermat yang dapat memberikan bantuan nyata dalam menjalankan tujuan Untuk menjadi sukses, pengusaha harus menentukan tujuan dan menemukan cara untuk mencapai tujuan. Mungkin ada tujuan jangka pendek dan jangka panjang tergantung pada tren industri. Mencapai tujuan adalah seni yang dikembangkan pengusaha dengan diri Motivasi diperlukan untuk mencapai tujuan. Mungkin ada kendala yang mungkin dihadapi pengusaha. Tetapi motivasi dibutuhkan untuk berjalan melewati rintangan-rintangan itu. Motivasi diri juga diperlukan untuk mendukung anggota untuk bisnis Pengusaha membutuhkan visi yang datang dengan pendidikan dan pelatihan. Seorang bisa memiliki keterampilan tetapi visi yang diperlukan untuk memulai bisnis. Untuk visi, pengusaha membutuhkan informasi. Ada banyak penelitian dan laporan tentang industri. Laporan-laporan ini memberikan visi dan kekuatan untuk melihat di luar tanpa EDPSulit untuk berpikir menjadi wirausaha tanpa program khusus. Jika Anda ingin memulai usaha, Anda membutuhkan lebih dari modal. Memulai bisnis tampaknya pekerjaan yang mudah tetapi menjalankannya dengan sukses adalah sebuah banyak kendala yang perlu Anda lewati untuk membuat proses bisnis dan menemukan cara untuk mencapai tujuan bisnis. EDP ada di sini untuk mempermudah para pengusaha. Tujuan terbesar adalah untuk menghasilkan pengusaha di bidang ekonomi. Homepage/ Siswa / Dalam wirausaha ketrampilan menjual merupakan bagian dari ketrampila. Dalam wirausaha ketrampilan menjual merupakan bagian dari ketrampila Oleh Admin Diposting pada Juni 22, 2022. Pertanyaan : ArticlePDF AvailableAbstractMenjadi wirausaha pada usia muda merupakan salah hal positif yang dapat dilakukan oleh mahasiswa, benefit yang didapatkan antara lain mandiri secara finansial, dapat menciptakan lapangan kerja, mendapatkan relasi/ mitra sehingga dapat lebih mudah mengembangkan usahanya. Sehubungan dengan hal tersebut keterampilan yang dibutuhkan oleh mahasiswa wirausaha tidak hanya terampil dalam hal produksi dan promosi saja, namun harus memahami aspek hukum dalam berbisnis salah satunya adalah terampil membuat dokumen kontrak. Sebagian besar mahasiswa wirausaha dibawaah binaan Pengembangan Karir Mahasiswa dan Alumni Universitas Muhammadiyah Malang tidak mennggunakan dokumen kontrak dalam menjalankan bisnisnya. Selama dalam menjalankan bisnisnya, banyak terjadi perselisihan dengan pihak mitra/ relasi salah satunya disebabkan tidak adanya dokumen kontrak. Metode yang digunakan adalah penyuluhan hukum, pelatihan dan evaluasi. Dari hasil pelatihan tersebut pengabdi mendapatkan hasil bahwa peserta bertambah pengetahuan mengenai a Syarat sah nya perjanjian; b Batalnya perjanjian; c Macam kontrak; d Fungsi dan Tujuan dokumen kontrak; e Pola/ anatomi kontrak. Selain itu, mahasiswa wirausaha telah mampu membuat kontrak yang memenuhi ketentuan hukum perjanjian. Dengan demikian, mahasiswa wirausaha menyadari bahwa kontrak berfungsi sebagai perlindungan hukum dalam berbisnis. Training Skills for Making Business Contracft for Entrepreneur Students. Being an entrepreneur at a young age is one of the positive things that students can do, the benefits that are obtained include being financially independent, being able to create jobs, getting relationships/partners so that is easier to develop their business. In connection with this, the skills needed by entrepreneur students are not only skilled in terms of production and promotion but must understand the legal aspects of doing business, one of which is being skilled in making contract documents. Most of the entrepreneur students brought under the guidance of PKMA Student and Alumni Career Development Universitas of Muhammadiyah Malang didn’t use contract documents in their business. During the course of their business, there were many disputes with partners/relations, one of which was the absence of contract documents. The methods used are legal counseling, training, and evaluation. From the results of the training are the servants found that the participants had increased knowledge about a The legal terms of the agreement; b Cancellation of the agreement; c Kinds of contracts; d Function and purpose of contract documents; e Pattern/anatomy of the contract. Besides, entrepreneurial students have been able to make contracts that meet the terms of the agreement law. Thus, entrepreneur students realize that contracts function as legal protection in doing business. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. DEDIKASI HUKUM Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1, Nomor 1, April 2021, Hal. 19-31 pISSN eISSN Journal Homepage Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bisnis bagi Mahasiswa Wirausaha Yohana Puspitasari Wardoyo1*, Muhammad Luthfi2, Feranza Auriya Tiza3, Khofifah Parawansa Hadi4 1,2,3,4 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Indonesia Email *Corresponding author Yohana Puspitasari Wardoyo1 Kata Kunci Pelatihan; dokumen kontrak; mahasiswa wirausaha Keywords Training; contract documents; entrepreneur students. Menjadi wirausaha pada usia muda merupakan salah hal positif yang dapat dilakukan oleh mahasiswa, benefit yang didapatkan antara lain mandiri secara finansial, dapat menciptakan lapangan kerja, mendapatkan relasi/ mitra sehingga dapat lebih mudah mengembangkan usahanya. Sehubungan dengan hal tersebut keterampilan yang dibutuhkan oleh mahasiswa wirausaha tidak hanya terampil dalam hal produksi dan promosi saja, namun harus memahami aspek hukum dalam berbisnis salah satunya adalah terampil membuat dokumen kontrak. Sebagian besar mahasiswa wirausaha dibawaah binaan Pengembangan Karir Mahasiswa dan Alumni Universitas Muhammadiyah Malang tidak mennggunakan dokumen kontrak dalam menjalankan bisnisnya. Selama dalam menjalankan bisnisnya, banyak terjadi perselisihan dengan pihak mitra/ relasi salah satunya disebabkan tidak adanya dokumen kontrak. Metode yang digunakan adalah penyuluhan hukum, pelatihan dan evaluasi. Dari hasil pelatihan tersebut pengabdi mendapatkan hasil bahwa peserta bertambah pengetahuan mengenai a Syarat sah nya perjanjian; b Batalnya perjanjian; c Macam kontrak; d Fungsi dan Tujuan dokumen kontrak; e Pola/ anatomi kontrak. Selain itu, mahasiswa wirausaha telah mampu membuat kontrak yang memenuhi ketentuan hukum perjanjian. Dengan demikian, mahasiswa wirausaha menyadari bahwa kontrak berfungsi sebagai perlindungan hukum dalam berbisnis. Yohana Puspitasari Wardoyo, Muhammad Luthfi, Feranza Auriya Tiza, Khofifah Parawansa Hadi Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bisnis Bagi Mahasiswa Wirausaha Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 20 Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 19-31 Training Skills for Making Business Contracft for Entrepreneur Students. Being an entrepreneur at a young age is one of the positive things that students can do, the benefits that are obtained include being financially independent, being able to create jobs, getting relationships / partners so that is easier to develop their business. In connection with this, the skills needed by entrepreneur students are not only skilled in terms of production and promotion, but must understand the legal aspects of doing business, one of which is being skilled in making contract documents. Most of the entrepreneur students brought under the guidance of PKMA Student and Alumni Career Development Universitas of Muhammadiyah Malang didn’t use contract documents in their business. During the course of their business, there were many disputes with partners / relations, one of which was the absence of contract documents. The methods used are legal counseling, training and evaluation. From the results of the training are the servants found that the participants had increased knowledge about a The legal terms of the agreement; b Cancellation of the agreement; c Kinds of contracts; d Function and purpose of contract documents; e Pattern / anatomy of the contract. Besides, entrepreneurial students have been able to make contracts that meet the terms of the agreement law. Thus, entrepreneur students realize that contracts function as legal protection in doing business. PENDAHULUAN Berdasarkan Global Entrepreneurship Index GEI tahun 2018 menunjukan bahwa Indonesia menempati peringkat 94 dari 137 negara dengan penilaian 21% wirausaha dari berbagai bidang pekerjaan. Kelompok wirausaha banyak didominasi oleh mereka yang beusia muda, termasuk dari kalangan mahasiswa. Hal ini sejalan dengan hasil riset dari IDN Research Institute tahun 2019 bahwa 69,1% pemuda di Indonesia memiliki minat untuk berwirausaha. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, mahasiswa begitu dominan sebagai agent of change, tak hanya dalam hal pendidikan formal saja namun dapat sebagai agent of change dalam ide dan kreativitas dalam bidang kewirausahaan. Oleh karena itu, diperlukan peran Institusi pendidikan dalam mengimplementasikan kegiatan-kegiatan kewirausahaan. Peran serta institusi pendidikan dirasa perlu untuk menggeser Yohana Puspitasari Wardoyo, Muhammad Luthfi, Feranza Auriya Tiza, Khofifah Parawansa Hadi Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bisnis Bagi Mahasiswa Wirausahawan Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal DEDIKASI HUKUM 21 atau paling tidak meredam pandangan mengenai pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja Christian, 2017. Sejalan dengan hal tersebut pemerintah turut mendukung kehadiran mahasiswa wirausaha dalam Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka KMBKM yang bertujuan mendorong pengembangan minat wirausaha mahasiswa dengan program kegiatan belajar yang sesuai. Kewirausahaan merupakan perihal yang penting dan menjadi indikator di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang membangun. Kemajuan atau kemunduran perekonomian suatu bangsa ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausaha Banu, 2009. Pengembangan Karir Mahasiswa dan Alumni PKMA Universitas Muhammadiyah Malang merupakan salah satu bagian dari Biro Kemahasiswaaan dan Alumni yang menangani dan mengelola pengembangan Karir Mahasiswa dan Alumni. Keberadaan PKMA membuat komunikasi antar mahasiswa dan alumni dengan Universitas Muhammadiyah Malang terjalin dengan baik dan dapat memberikan timbal balik demi pengembangan universitas dan peningkatan eksistensi alumni terhadap universitas. Salah satu kegiatan PKMA adalah memberikan pelatihan guna menghadapi dunia kerja dan kewirausahaan bagi mahasiswa yang telah bergerak dalam dunia wirausaha sehingga mampu menciptakan mahasiswa yang mandiri dan sukses di berbagai bidang keilmuan. Menjadi wirausaha pada usia muda merupakan salah hal positif yang dapat dilakukan oleh mahsiswa, benefit yang didapatkan antara lain mandiri secara finansial, dapat menciptakan lapangan kerja, mendapatkan relasi/mitra sehingga dapat lebih mudah mengembangkan usahanya. Sehubungan dengan hal tersebut keterampilan yang dibutuhkan oleh mahasiswa wirausaha tidak hanya terampil dalam hal produksi dan promosi saja, namun harus memahami aspek hukum dalam berbisnis salah satunya adalah terampil membuat dokumen kontrak. Sebagian besar mahasiswa wirausaha dibawaah binaan PKMA tidak mennggunakan dokumen kontrak dalam menjalankan bisnisnya. Selama dalam menjalankan bisnisnya, seringkali terjadi perselisihan dengan pihak mitra/relasi salah satunya disebabkan tidak adanya dokumen kontrak. Sejatinya fungsi dari dokumen kontrak adalah sebagai perlindungan hukum bagi para pihak untuk memastikan perjanjian yang disepakati para pihak dapat berjalan dengan lancar dan juga untuk memberikan solusi untuk Yohana Puspitasari Wardoyo, Muhammad Luthfi, Feranza Auriya Tiza, Khofifah Parawansa Hadi Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bisnis Bagi Mahasiswa Wirausaha Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 22 Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 19-31 mengantisipasi segala hal yang dapat merugikan salah satu pihak dalam melaksanakan kegiatan bisnis tersebut. Dalam hukum perdata, “Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih” sebagaimana termaktub dalam pasal 1313 KUHPerdata. Dalam hal pembuatan kontrak, pada dasarnya dapat dilakukan secara lesan maupun tertulis, yang perlu diperhatikan adalah terpenuhinya syarat syah perjanjian sebagaimana diatur dalam pasal 1320 KUHPerdata adanya kata sepakat, cakap, hal tertentu, suatu yang halal. Menurut pasal 1338 1 KUHPerdata menyatakan bahwa “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”, hal ini berarti perjanjian merupakan pedoman apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan para pihak yang mengikatkan dalam perjanjian itu sendiri. Saat ini, sebagian Pelaku Usaha telah membuat kontrak dalam setiap kegiatan bisnisnya. Namun, tidak sedikit pula Pelaku Usaha tersebut belum memahami urgensi memahami isi kontrak dengan baik. Kontrak yang telah dibuat hanya dianggap sebagai formalitas dan alat bukti terjadinya kesepekatan antara para pihak. Keadaan tersebut berlangsung hingga terjadi perselisihan dan salah satu pihak meyadari bahwa keberadaan kontrak tersebut merugikan dirinya. Disaat terjadi masalah barulah para pelaku usaha ini mencari bantuan kepada konsultan hukum Pujiono & Prabowo, 2020. Berangkat dari permasalahan di atas solusi untuk pemecahan masalah yang ditawarkan adalah dengan memberikan Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bagi Mahasiswa Wirausaha Binaan PKMA Universitas Muhammadiyah Malang. METODE PELAKSANAAN Kegiatan pengabdian ini dilakukan secara bertahap dengan metode 1. Penyuluhan Penyuluhan hukum merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran hukum masyarakat lebih baik sehingga setiap orang dapat menyadari dan memahami hak dan kewajibannya serta menciptakan budaya hukum dalam sikap dan perilaku yang sadar dan taat kepada hukum serta menghargai hak asasi manusia Pasal 2 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI tentang Pola Penyuluhan Ernis, 2018. Mengingat Yohana Puspitasari Wardoyo, Muhammad Luthfi, Feranza Auriya Tiza, Khofifah Parawansa Hadi Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bisnis Bagi Mahasiswa Wirausahawan Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal DEDIKASI HUKUM 23 masih dalam kondisi pandemik covid-19, pengabdi melakukan penyuluhan hukum secara daring melalui platform zoom meeting kepada sasaran. Adapun penyuluhan dilakukan dengan ceramah dan diskusi interaktif. 2. Pelatihan Pelatihan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memberikan bantuan dalam proses pembelajaran yang sistematis dan terorganisir dalam jangka waktu yang relative singkat sehingga keterampilan dan pengetahuan peserta yang bersifat praktis tercapai sesuai tujuan tertentu Sugandhi, 2016. Dalam hal pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan bentuk penugasan pembuatan naskah kontrak. Penugasan diberikan dengan memberikan ilustrasi kasus yang diberikan oleh pengabdi. 3. Evaluasi Evaluasi merupakan proses penentuan nilai untuk suatu hal atau objek yang dilakukan berdasarakan pada indicator atau acuan-acuan tertentu untuk menentukan tujuan tertentu Evaluasi, Naskah kontrak telah disusun yang disusun akan dilakukan review oleh tim pengabdi, dan dikembalikan kepada sasaran untuk diperbaiki, kemudian akan dilakukan review ulang sampai benar-benar sesuai dengan anatomi kontrak. Selain itu pengabdi juga memberikan kuisioner kepada sasaran dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang telah disampaikan. Bagan 1. Alur Pengabdian Pembuatan Kontrak Bagi Mahasiswa Wirausaha HASIL DAN PEMBAHASAN Penyuluhan Hukum Perjanjian •Syarat sah nya perjanjian •Macam kontrak •Fungsi dan Tujuan dokumen kontrak Pelatihan Penyusunan Kontrak Evaluasi Kuisioner dan Review Naskah Yohana Puspitasari Wardoyo, Muhammad Luthfi, Feranza Auriya Tiza, Khofifah Parawansa Hadi Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bisnis Bagi Mahasiswa Wirausaha Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 24 Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 19-31 Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bagi Mahasiswa Wirausaha Binaan PKMA Universitas Muhammadiyah Malang dilakukan secara daring melalui platform zoom meeting mengingat situasi pandemic covid-19 yang belum berakhir. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2020 dengan jumlah peserta sebanyak 46 orang. Kegiatan pelatihan dibuka oleh Kepala Bagian PKMA Universitas Muhammadiyah Malang Dr. Fien Zulfikarijah, MM. Gambar 1. Pembukaan kegiatan oleh Kepala Bagian PKMA UMM Setelah itu pengabdi memaparkan materi penyuluhan serta diskusi interaktif dengan peserta selama 90 menit. Pada saat diskusi interaktif, Sebagian besar peserta menceritakan problem hukum yang dihadapi dalam menjalankan usahanya, karena ketidaktahuan mereka tentang pentingnya dokumen kontrak. Pada prinsipnya, pemahaman dan keterampilan dalam pembuatan kontrak bisnis akan memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam setiap kegiatan bisnis Anggraeny et al., 2020. Gambar 2. Penyampaian materi Pembuatan kontrak bisnis Yohana Puspitasari Wardoyo, Muhammad Luthfi, Feranza Auriya Tiza, Khofifah Parawansa Hadi Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bisnis Bagi Mahasiswa Wirausahawan Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal DEDIKASI HUKUM 25 Berikut materi yang disajikan pada sesi penyuluhan, yaitu memberikan pemahaman dan teori dasar tentang perjanjian pada umumnya sebagaimana termaktub dalam pasal 1313 KUHPerdata. Selanjutnya agar suatu perjanjian sah dimata hukum, maka pasal 1320 KUHPerdata menentukan syarat sah perjanjian, antara lain 1. Adanya kesepakatan, yaitu para pihak saling sepakat atas apa yang diperjanjikan, saling menyetujui kehendak masing-masing pihak atau pokok-pokok yang diperjanjikan. Kesepakatan tidak boleh dilakukan dengan paksaan, penipuan, dan kekhilafan. Selain itu, Kesepakatan yang sah secara hukum harus memperhatikan beberapa faktor, yaitu penawaran kehendak diri kepada pihak lain, penerimaan kehendak dari orang lain, penyataan kehendak secara tegas, pernyataan penerimaan kehendak dari orang lain, dan penerapan prinsip kehati-hatian dengan dasar itikad baik Anggraeny, 2020. 2. Cakap, yaitu bisa melakukan perbuatan hukum serta bisa dibebani hak dan kewajiban yang menjadi pokok perjanjian. Berikut klasifikasi cakap a. Dewasa/Sudah menikah. Batas umur dewasa dalam lingkup pembuatan perjanjian yaitu 18 tahun. Sedangkan, batas usia untuk menikah menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan adalah 19 tahun. Namun apabila dibawah usia tersebut sudah menikah dengan ijin dispensasi nikah maka tetap dianggap dewasa. b Tidak sedang di bawah pengampuan karena imbisil tolol, bodoh, dungu, lemah daya atau lemah pikir, sakit otak atau sakit ingatan atau mata gelap boros Komariah, 2019 dan juga dinyatakan pailit menurut Undang-Undang Kepailitan. 3. Hal tertentu, artinya barang yang menjadi objek di dalam perjanjian minimal harus dapat ditentukan jenisnya, ukuran, kualitasnya. Sedangkan, permasalahan jumlah objek tidak menjadi masalah asalkan dapat ditentukan kemudian Komariah, 2019 4. Adanya sebab/ causa yang halal geoorloofde oorzaak. Sebab atau causa yang halal maksudnya adalah isi perjanjian tidak boleh bertentangan dengan Undang-Undang, tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan norma kesusilaan Komariah, 2019. Yohana Puspitasari Wardoyo, Muhammad Luthfi, Feranza Auriya Tiza, Khofifah Parawansa Hadi Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bisnis Bagi Mahasiswa Wirausaha Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 26 Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 19-31 Dari 4 syarat syah perjanjian menurut pasal 1320 KUH Perdata, syarat ke-1 dan ke-2 merupakan syarat subyektif, karena menyangkut pihak-pihak yang mengadakan perjanjian, jika tidak terpenuhi salah satu maka perjanjian tersebut dapat dibatalkan. Sedangkan syarat ke-3 dan ke-4 disebut syarat obyektif, karena menyangkut obyek yang diperjanjikan. Apabila tidak terpenuhi salah satu makan perjanjian batal demi hukum. Artinya bahwa dari semula perjanjian itu dianggap tidak ada Rahayu Hartini, 2006. Dalam hal pelaksanaan perjanjian hendaknya dilaksanakan dengan itikad baik sebagaimana diatur dalam pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata. Terdapat 2 dua bentuk perjanjian yaitu secara lisan maupun tertulis. Para pihak bebas untuk mementukan bentuk perjanjian sesuai kesepakatan. Perjanjian lisan merupakan perjanjian yang diwujudkan secara lisan oleh para pihak tentunya dengan kesepakatan para pihak, sedangkan perjanjian tertulis merupakan perjanjian yang dibuat secara tertulis terdokumentasi oleh para pihak atau lebih dikenal dengan kontrak perjanjian. Kontrak secara tertulis dikelompokkan dalam 2 dua kategori yaitu akta di bawah tangan dan akta autentik. Berdasarkan ketentuan pasal 1868 KUHPerdata, suatu akta dapat dikategorikan sebagai akta autentik apabila dapat memenuhi 3 tiga persyaratan utama, yaitu 1. Dibuat oleh atau dihadapan atau berhadapan dengan pejabat umum; 2. Dibuat sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan oleh undang-undang; 3. Pejabat umum yang berwenang di tempat akta tersebut dibuat. Sedangkan, akta di bawah tangan merupakan perjanjian yang dibuat sendiri oleh para pihak tanpa adanya campur tangan pejabat umum yang berwenang dan serta format akta di bawah tangan dapat dibuat sesuai kehendak para pihak. Pasal 1319 KUHPerdata telah membagi kontrak menjadi dua macam, yaitu kontrak nominaat atau kontrak bernama dan kontrak Inominaat atau kontrak tidak bernama. Kontrak nominat adalah kontrak yang dikenal dalam KUHPerdata diantaranya adalah jual beli, tukar-menukar, pinjam-meminjam, pemberian kuasa, sewa-menyewa, dan lain sebaginya. Sedangkan, kontrak innominaat merupakan kontrak yang timbul, tumbuh, dan berkembang dalam masyarakat, seperti Leasing, beli sewa, franchise, joint venture, kontrak karya, keagenan, production sharing, merupakan contoh dari kontrak inominaat. Yohana Puspitasari Wardoyo, Muhammad Luthfi, Feranza Auriya Tiza, Khofifah Parawansa Hadi Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bisnis Bagi Mahasiswa Wirausahawan Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal DEDIKASI HUKUM 27 Pada penyusunan kontrak perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu kewenangan hukum para pihak dalam perjanjian; perpajakan; alas hak yang sah secara hukum; pilihan hukum; penyelesaian sengketa; pengakiran kontrak, dan bentuk perjanjian standar Sinaga & Sulisrudatin, 2014. Dalam penyusunan kontrak perlu diperhatikan pola/ anatomi yang terdapat pada kontrak 1. Kepala. Bagian kepala kontrak memuat 3 hal, yaitu a. Judul kontrak Judul akta ditulis secara ringkas dan padat sesuai dengan terminology hukum. Selain itu, judul akta juga dapat mencerminkan esensi atau pokok-pokok dari perjanjian. Penentuan judul untuk suatu akta perjanjian terutama perjanjian yang tidak bernama relative rumit. Sebagai upaya untuk mempermudah penetapan dan penulisan “Judul Akta”, maka penulisan “Judul Akta” dapat dilakukan setelah “Isi Akta” selesai ditetapkan atau dibuat. b. Penomoran Kontrak Penulisan judul pada setiap akta autentik dilakukan setelah tulisan tentang “Nomor Akta”. Pada akta autentik pencantuman “Nomor Akta” itu merupakan suatu keharusan. Keharusan pencantuman nomor akta pada akta autentik merupakan pemenuhan protokol dari pejabat umum atau instansi yang bersangkutan. Berbeda perjanjian di bawah tangan, pencantuman “Nomor Akta” hanya bersifat fakultatif. Dengan kata lain, pencantuman nomor tersebut tergantung pada kepentingan pembuat Kontrak dan/ atau sifat akta. c. Penanggalan Akta Pencantuman “Penanggalan Akta” harus selalu ada pada setiap akta, karena hal tersebut banyak terkait dengan status dan kewenangan dari penandatanganan ataupun pembuat akta yang bersangkutan. Penanggalan akta merupakan tulisan tentang hari, dan tanggal, bulan, serta tahun yang menunjukkan waktu atau pukul kapan suatu akta tersebut dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. d. Tempat Pembuatan Akta Yohana Puspitasari Wardoyo, Muhammad Luthfi, Feranza Auriya Tiza, Khofifah Parawansa Hadi Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bisnis Bagi Mahasiswa Wirausaha Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 28 Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 19-31 Tempat pembuatan akta ditulis sesuai dengan nama kota atau daerah yang menerangkan tempat akta tersebut dibuat pada akta-akta di bawah tangan. Sedangkan akta autentik berlaku penempatan “Penanggalan Akta”. Oleh sebab itu, “Tempat Pembuatan Akta” pada akta-akta di bawah tangan, sama seperti penempatan “Penanggalan Akta”, dapat dicantumkan pada bagian kepala akta atau diletakan pada bagian penutup akta. Pencantuman “Tempat Pembuatan Akta” harus selalu ada pada setiap akta. Hal ini disebabkan karena hal tersebut berkaitan dengan penandatanganan akta ataupun pembuat akta yang bersangkutan pada tempat tertentu. e. Komparisi Komparisi merupakan bagian akta/perjanjian yang berisikan identitas para pihak yang terlibat. Pada teknik membuat akta, istilah komparisi mempunyai arti sebagai bagian dari suatu akta yang berupa deskripsi tentang kapasitas komparan. Kapasitas komparan merupakan kapasitas orang yang menghadap pada atau hadir dihadapan pejabat. Oleh karena itu, dapat dikemukakan mengenai unsur-unsur yang seharusnya terdapat dalam komparisi, yaitu 1 Data pribadi Komparan; 2 Dasar/Landasan kewenangan Komparan; 3 Identitas para pihak dalam perjanjian, termasuk saksi jika ada; 4 Penyebutan pihak dalam akta surat 2. Premis merupakan keterangan pendahuluan dan uraian singkat para pihak sehubungan dengan dibuatnya perjanjian. 3. Isi Isi perjanjian mengatur hal dan pokok yang dianggap perlu, Objek perjanjian, Hak dan Kewajiban para pihak, Jangka waktu kontrak, Wanprestasi, Force majeure, dan Penyelesaian sengketa. 4. Penutup Pada bagian penutup perjanjian harus ditegaskan bahwa surat perjanjian yang dibuat merupakan alat bukti yang dapat dipergunakan oleh para pihak di kemudian hari jika terjadi sengketa diantaranta. Pada bagian penutup terdiri atas tanda tangan para pihak. Pada bagian ini juga dapat pula ditambahkan saksi-saksi yang terlibat dalam pembuatan perjanjian. Modul Praktikum Hukum Kontrak, 2020 Yohana Puspitasari Wardoyo, Muhammad Luthfi, Feranza Auriya Tiza, Khofifah Parawansa Hadi Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bisnis Bagi Mahasiswa Wirausahawan Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal DEDIKASI HUKUM 29 Setelah kegiatan penyuluhan peserta membuat dokumen kontrak selama 1 jam. Dari hasil pelatihan tersebut pengabdi mendapatkan hasil bahwa peserta bertambah pengetahuan mengenai 1. Syarat sah nya perjanjian; 2. Macam kontrak; 3. Fungsi dan Tujuan dokumen kontrak; 4. Pola/ anatomi kontrak. Gambar 3. Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Kontrak Bisnis Hal ini dibuktikan dari ketercapaian indikator keberhasilan melalui kuisioner, dengan tingkat penguasaan 95,28% dari 6 soal kuisioner yang diberikan kepada peserta, serta hasil review naskah yang dibuat peserta telah memenuhi aturan hukum perjanjian dan sebagaimana anatomi kontrak, sehingga peserta terampil menyusun kontrak. Diharapkan dalam menjalankan usahanya, peserta lebih sadar dari segi hukum untuk membuat dokumen kontrak yang berfungsi sebagai proteksi bagi mereka karena selama ini hanya mengandalkan hubungan kepercayaan tanpa terikat oleh dasar hukum. Tabel 1. Tabel Pemahaman Pengetahuan Tentang Perjanjian 1. Apa yang dimaksud dengan perjanjian menurut hukum? 2. Sebutkan Syarat Syah Perjanjian? 3. Jelaskan bentuk dari perjanjian? Yohana Puspitasari Wardoyo, Muhammad Luthfi, Feranza Auriya Tiza, Khofifah Parawansa Hadi Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bisnis Bagi Mahasiswa Wirausaha Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 30 Vol. 1, No. 1, April 2021, Hal. 19-31 4. Jelaskan fungsi dokumen kontrak? 5. Sebutkan Macam Kontrak 6. Sebutkan Hal-hal yang menyebabkan berakhirnya kontrak KESIMPULAN Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bagi Mahasiswa Wirausaha Binaan PKMA Universitas Muhammadiyah Malang dilakukan secara daring mengingat kondisi pandemik tidak memungkinan untuk melakukan kegiatan secara luring. Kegiatan pelatihan keterampilan ini dilakukan dengan 4 metode yaitu penyuluhan, pelatihan, dan evaluasi. Penyuluhan hukum pembuatan kontrak bisnis menunjukan bahwa pihak yang membuat kontrak bisnis harus memahami aspek hukum dasar perjanjian dan hukum lainnya terkait kegiatan bisnis yang akan dilakukan. Selain itu, para pihak juga harus memperhatikan pola dan prinsip-prinsip dalam pembuatan perjanjian sehingga perjanjian tersebut dapat memberikan perlindungan hukum dan bingkai hukum yang baik bagi para pihak. Berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh dari kegiatan ini, yaitu 1 Mahasiswa lebih memahami pentingnya dokumen kontrak dalam suatu kegiatan bisnis; dan 2 Mahasiswa lebih terampil membuat dokumen kontrak secara sederhana sesuai dengan aturan yang kaidah hukum yang berlaku. DAFTAR PUSTAKA Anggraeny, I. 2020. Kata Sepakat Dalam Perjanjian Dan Relevansinya Sebagai Upaya Pencegahan Wanprestasi. DE LEGA LATA Jurnal Ilmu Hukum, 51, 57–66. Anggraeny, I., Tongat, T., & Rahmadanti, W. D. 2020. Urgensi Pelaksanaan Tahapan Persiapan Penyusunan Kontrak Oleh Pelaku Bisnis Dalam Mengkontruksi Hubungan Bisnis. Yurispruden Jurnal Fakultas Hukum Universitas Islam Malang, 31, 1–11. Banu, S. H. B. 2009. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Dosen dan Mahasiswa. Jurnal Ekonomi Bisnis, 2, 114–122. Christian, M. 2017. Pengaruh Faktor Perilaku Pada Kelompok Millineal Yohana Puspitasari Wardoyo, Muhammad Luthfi, Feranza Auriya Tiza, Khofifah Parawansa Hadi Pelatihan Keterampilan Pembuatan Kontrak Bisnis Bagi Mahasiswa Wirausahawan Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal DEDIKASI HUKUM 31 Terhadap Keinginan Untuk Berwirausaha. Journal of Business & Applied Management, 1002, 92–105. Ernis, Y. 2018. Implikasi Penyuluhan Hukum Langsung terhadap Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 184, 477. Evaluasi. Wikipedia. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Program merdeka belajar kampus merdeka. Komariah. 2019. Hukum Perdata Revisi. UMM Press. Modul Praktikum Hukum Kontrak. 2020. Laboratorium Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Pujiono, D. S., & Prabowo, M. S. 2020. Pelatihan Keterampilan Dalam Pembuatan Kontrak Bagi Masyarakat Kabupaten Batang. Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia, 22, 199–208. Rahayu Hartini. 2006. Hukum Komersial. UMM Press. Sinaga, N. A., & Sulisrudatin, N. 2014. Hal – Hal Pokok Dalam Pembuatan Suatu Kontrak. Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, 72, 650–656. SUGANDHI, D. F. P. 2016. Pemanfaatan Hasil Belajar Pada Pelatihan Keterampilan Mekanik Otomotif Studi Kasus Pada Lulusan Lembaga Pendidikan Keterampilan Pelita Massa Issue 1984. Universitas Pendidikan Indonesia. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this ErnisKeberhasilan penyuluhan hukum langsung yang dilakukan agak sulit diukur dari segi kualitatif, tetapi secara kuantitatif dapat diketahui melalui Indikator-indikator keberhasilan pembudayaan hukum di masyarakat, degradasi budaya hukum yang terjadi di masyarakat, seperti tindakan main hakim sendiri, pelaksanaan sweeping oleh sebagian anggota masyarakat, dan disamping itu perkembangan teknologi dan informasi telah membuat masyarakat mudah mendapatkan berita terkait dengan tindakan dan perbuatan yang melanggar hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan metode Penyuluhan Hukum lansung dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat serta pengaruh Penyuluhan Hukum terhadap kesadaran hukum masyarakat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang ditinjau dari segi penerapan peraturan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pelaksanaan Penyuluhan Hukum lansung pada masyarakat selama ini sangat minim dilakukan oleh instansi yang terkait dan belum membawa pengaruh yang signifikan bagi peningkatan kesadaran hukum masyarakat karena terkendala dengan permasalahan antara lain terbatasnya sarana dan prasarana, anggaran yang tersedia kurang memadai dan terbatasnya kemampuan SDM. Saran Frekuensi pelaksanaan penyuluhan hukum sebaiknya volumenya ditingkatkan dilakukan secara berkesinambungan, baik tempat maupun materinya, perlu peningkatan kualitas maupun kuatintas SDM tenaga fungsional Penyuluh Hukum agar lebih profesional melalui uji kompetensi, perlu dilakukan Penyuluhan Hukum bersama dan disinergikan antar intansi. Metode penyuluhan hukum secara lansung melalui ceramah, hendaknya dilakukan lebih menarik masyarakat. Michael Christianp>Pemerintah Indonesia mendorong untuk peningkatan jumlah wirausahawan, salah satunya melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional GKN sejak enam tahun lalu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh perilaku dan karakter terhadap keinginan untuk berwirausaha pada kelompok millenial. Sebanyak 53 sampel dengan karakter kelompok millenial yang belum berwirausaha digunakan dan diolah dengan menggunakan SMART PLS 3. Penelitian ini menjelaskan bahwa keinginan untuk berwirausaha pada kelompok millenial dipengaruhi oleh perilaku dan karakter kelompok tersebut, namun karakter tidak dipengaruhi oleh perilaku. Keterbatasan pada penelitian ini adalah tidak mengikutsertakan faktor karakter dari gaya menjalankan usaha yang dapat memperkuat penjelasan mengenai keterkaitannya dengan keinginan untuk berwirausaha. Faktor ukuran sampel juga dapat menjadi pertimbangan selanjutnya. Penekanan saran pada penelitian ini adalah perlu ditingkatkannya peran serta insitusi pendidikan dan individu dalam pembentukan karakter untuk berwirausaha khususnya keberanian dalam bertindak dan mengambil risiko dengan mengikuti pelatihan dan komunitas baik dalam skala kecil maupun dengan pembiayaan pemerintah. Kata kunci perilaku, keputusan, kewirausahaan, millenial . 493 270 178 9 241 426 262 306